Orangtua memiliki peran penting memberikan ajaran tentang keamanan internet kepada anak. Akan tetapi sebelum itu, orangtua harus memastikan terlebih dulu keadaan dirinya. Sebab keadaan orangtua seperti kestabilan emosi, ekonomi, kesehatan, dan pengetahuannya terkait teknologi menjadi kunci penting.
“Apalagi selama masa pandemi yang cukup berat dilalui setiap orang. Sehingga setiap orang perlu bertanya mengenai kestabilan dirinya,” ujar Pipit Djatma Fundraiser Consultant & Psychosocial Activist IBU Foundation saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, pada Rabu (27/10/2021).
Selanjutnya tanyakan kembali, bagaimana keadaan anak selama pandemi? Bagaimana saat belajar online, dari segi sosial hingga hiburan yang merupakan sumber kesehatan mental dan fisik anak. Karena tidak semua anak bisa menerima keadaan sekolah di rumah, bisa jadi anak ternyata terjebak pada stres karena mengalami kebuntuan selama sekolah jarak jauh.
Dia mengatakan anak membutuhkan pembimbing yang bisa masuk ke dunia mereka. Orangtua pun perlu memaknai tiap aktivitas anak dan memberikan solusi dalam setiap masalah yang terjadi pada anak. Anak-anak zaman sekarang juga berbeda, mereka cenderung kritis ketika orangtua melarang sesuatu. Sehingga orangtua perlu memberikan konsekuensi logis terkait pembatasan penggunaan gawai mengapa dan apa akibatnya agar bisa diterima anak.
Diskusi antara orangtua dan anak terkait penggunaan gawai perlu dilakukan. Orangtua bisa memberikan penjelasan mengenai kebutuhan akan internet, lalu risikonya dan bagaimana mengindari dampak buruknya. Serta tanggung jawab penggunaan gawai dan konsekuensi jika gawai hilang atau rusak. Selain itu orangtua juga perlu menelusuri kegiatan anak saat bermedia sosial, untuk menghindari predator anak. Bahkan orangtua bisa memantau dan mengarahkan situs web dan media sosial yang mendukung tumbuh kembang anak dan pastikan anak tidak mengunjungi situs yang tidak sesuai.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Monica Eveline, Digital Strategist Diana Bakery, Manda Utoyo, seorang Digital Creator dan Andry Hamida, Head of Creative Visual Hello Monday Morning.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.