Hakikatnya, manusia hidup untuk terus belajar supaya tidak menjadi orang yang sombong. Teknologi yang berkembang semakin canggih memaksa manusia untuk terus belajar agar bisa mengimbangi teknologi tersebut dan memanfaatkannya dengan baik.
Transformasi digital ini membutuhkan pendidikan 5.0 untuk menyelaraskannya. Berkembangnya teknologi menambah kebutuhan masyarakat akan literasi digital. Karena tidak semua masyarakat paham mengenai pentingnya literasi digital itu. Adanya pendidikan 5.0 membuat proses belajar mengajar era digital tidak hanya terfokus di dalam kelas, tetapi juga memanfaatkan media digital. Namun, siswa tetap harus diawasi oleh tenaga pendidik sehingga bisa memilih aspek positif dari kemajuan teknologi.
āKita perlu amat sangat waspada, tidak bisa ditinggalkan anak atau siswa belajar sendiri. Kita sebagai orang dewasa sering kali tidak tahu apa yang mereka akses di gawai. Sehingga tetap sangat penting pengawasan dari orang dewasa,ā tutur Alda Dina Bangun, Guru SD Cahaya Bangsa dalam Webinar Literasi Digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021).
Proses belajar mengajar ini mendorong kita untuk mengubah bentuk dan cara belajar di era digital. Kita bisa memanfaatkan berbagai jenis platform digital untuk membuat sesi pembelajaran lebih menarik lagi bagi peserta didik karena lebih interaktif. Meski caranya berubah, pendidikan tetap bertujuan untuk mendukung peserta didik agar berkembang sebagai individu dan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi secara bertanggung jawab.
āKomunitas akademik berperan untuk mempersiapkan murid-murid untuk masa depan global dan digital, tidak hanya cukup di pemikirannya, tetapi juga budi pekerti yang terus menerus harus diingatkan untuk melakukan hal baik,ā jelas Alda.
Selain tugas komunitas akademik, transformasi pendidikan di era digital merupakan tugas seluruh masyarakat. Kita memiliki peran untuk tidak meneruskan kabar-kabar bohong.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Klemens Rahardja (Founder The Entrepreneur Society), Andry Hamida (Head of Creatove Visual Brand Hello Monday Morning), Adri Liberty (Legal BCAinsurance), dan Vivian Wijaya (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 ā untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.