Dengan situasi pandemi, dunia pendidikan sangat terdampak. Akhirnya pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Covid-19 dilakukan secara daring. Pendidikan tetap harus berjalan walau kondisi apapun pembelajaran harus tersampaikan kepada anak-anak dan peserta didik. Akhirnya pemerintah pun mengeluarkan pedoman pembelajaran dari rumah.
“Kondisi ini tidak mudah bagi para bapak ibu pengajar, situasi yang begitu cepat adanya dan persiapan tentuny tidak ada begitu menghadapi situasi seperti ini. Kemampuan menggunakan teknologi saat itu belum siap,”
Kata Joko Sujiarto, Kepala Sekolah SD Al Azhar Syifa Budi Bogor saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (19/8/2021).
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akhirnya memberi beberapa dampak di sisi positif dan negatif. Seperti mempercepat transformasi pendidikan, membuat aplikasi pembelajaran bermunculan, banyaknya jumlah kursus online gratis, membuat guru jadi lebih melek teknologi, membuat internet sebagai sarana informasi positif hingga membuat orangtua mudah untuk mengawasi anaknya saat belajar. Namun terdapat dampak negatifnya, yakni ancaman putus sekolah, penurunan capaian belajar, keterbatasan gawai dan kuota internet, dan kurangnya anak dalam bersosialisasi.
“Dalam masa pandemi dengan sistem pembelajaran PJJ, kendala tak hanya dirasakan siswa tapi juga guru. Karenanya tenaga pengajar perlu bergabung dalam komunitas akademik di era digital sekarang ini,” kata Joko.
Komunitas akademik adalah kelompok atau kumpulan orang yang berinteraksi dalam bidang akademis untuk mencapai suatu tujuan bersama. Diperlukan juga pemahaman penggunaan media seperti grup Whatsapp, Google Classroom, Zoom, dan aplikasi belajar lainnya untuk menunjang peningkatan pembelajaran. Adapun peran komunitas akademik dalam pendidikan juga bisa membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa maupun pengajar dalam menerapkan sistem pembelajaran. Semua pihak baik murid, guru dan orangtua bisa memberikan masukan.
“Misalnya muncul solusi menemukan metode pembelajaran inovasi yang membuat sistem pembelajaran menarik minat murid,” tuturnya lagi.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, Vivi Indriyani, Marcomm & Promotion Specialist, dan Rino, Kaprodi Teknik Informatika Universitas Buddhi Dharma.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.