Gorontalo, Vakansi – Membangun dan meningkatkan pariwisata di daerah tidak cukup jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Salah satunya peran Investor sangat dibutuhkan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, saat ditemui teman-teman media dalam diskusi bersama 15 jurnalis anggota Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomo Kreatif (Forwaparekraf) dari Jakarta dan Biro Komunikasi Kemenparekraf RI, di Kopilabs Danau Perintis, beberapa waktu lalu.
“Untuk mengubah wajah pariwisata, kita butuh investasi besar. Saat ini, kita masih banyak bergantung pada dana dari pemerintah melalui APBD. Oleh karena itu, kami terus menjalin komunikasi dengan para investor, dan hasilnya sudah mulai terlihat, seperti perkembangan Danau Perintis yang didorong oleh investasi, bukan hanya APBD,” ungkap Aryanto.
Aryanto mencontohkan salah satu destinasi wisata yang kini populer, yaitu Danau Perintis, yang mengalami perkembangan pesat berkat investasi. Karena dengan destinasi lain seperti Bolihutuo, yang meskipun dibangun oleh pemerintah daerah, pengelolaannya saat ini terhenti.
Ia Ā juga mengungkapkan, untuk mendorong lebih banyak investasi, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo telah menerima pelatihan Investment Project Ready to Offer (IPRO) dari Kemenparekraf. Pihaknya telah beberapa kali bertemu dengan calon investor yang menunjukkan minat untuk berinvestasi, namun masih menunggu tindak lanjut dari mereka.
“Pengelolaan berbasis investasi memang menjadi tantangan utama bagi kami, meskipun banyak yang tertarik dengan potensi ini. Saya telah bertemu dengan beberapa orang yang ingin membangun hotel dan fasilitas lainnya, dan kami membuka kesempatan bagi mereka,” lanjut Aryanto.
Aryanto menekankan pihaknya siap menerima siapa saja yang ingin berinvestasi untuk memajukan pariwisata daerah. Karena pengelolaan pariwisata berbasis investasi masih menjadi tantangan yang perlu dihadapi untuk kemajuan sektor ini.