Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Oxford dan World Animal Protection menunjukkan bahwa tiga per empat atraksi wisata kehidupan alam bebas melibatkan penyiksaan hewan. Penelitian tersebut—yang dilakukan oleh Unit Penelitian dan Konservasi Kehidupan Alam Bebas Universitas Oxford dan World Animal Protection—menegaskan bahwa setidaknya ada 550.000 hewan yang menderita di tempat atraksi wisata seluruh dunia.
Aktivitas wisata yang menampilkan kehidupan alam bebas serta melibatkan penyiksaan binatang antara lain menunggangi gajah, berfoto bersama macan, mengunjungi taman beruang, memegang kura-kura laut, pertunjukan lumba-lumba, pertunjukan monyet, serta perkebunan buaya.
“Sangat jelas bahwa ribuan wisatawan yang mengunjungi pusat konservasi alam bebas tidak menyadari bahwa di balik itu semua ada tindakan penyiksaan binatang. Tak hanya mengancam kehidupan para binatang, tapi tindakan itu juga menimbulkan bahaya bagi para turis, seperti apa yang terjadi pada Gareth Crowe di Thailand,” ujar Elizabeth Hogan, Manajer Kampanye Kehidupan Alam Bebas Amerika Serikat di World Animal Protection.
“Kita harus menghentikan permintaan akan wisata menunggang kuda dan pertunjukan sejenisnya, termasuk memeluk dan memegang macan atau singa, yakni dengan menunjukkan apa yang terjadi di balik itu semua kepada para turis,” ujar Hogan. “Jika Anda dapat menunggang, memeluk, atau berfoto bersama hewan liar, berarti Anda dapat memastikan bahwa atraksi wisata itu melibatkan penyiksaan binatang.”
Gareth Crowe baru-baru ini meninggal diserang oleh gajah ketika sedang berwisata menunggang gajah di Pulau Koh Samui, Thailand. Diperkirakan bahwa penyiksaan hewan seperti itu juga terjadi di banyak wilayah lain di Asia.
Penelitian tersebut memperkirakan bahwa rata-rata ada 110 juta orang mengunjungi atraksi wisata kehidupan alam bebas setiap tahunnya, dan mayoritas turis itu tidak sadar akan penyiksaan yang terjadi. Penyiksaan hewan tersebut melibatkan hewan yang masih sangat muda yang dipisahkan dari induknya, lalu dipukuli selama masa pelatihan hingga hewan-hewan tersebut cukup jinak untuk ditunggangi, melakukan trik pertunjukan, atau berpose untuk foto dengan turis. Hewan yang paling parah mengalami penyiksaan adalah beruang, gajah, macan, dan penyu.
Penelitian tersebut juga menganalisis review di TripAdvisor untuk melihat kesadaran para turis setelah mengunjungi atraksi wisata alam liar. Dari sekitar 50.000 review yang diteliti, sekitar 80 persen turis memberikan review positif untuk tempat wisata tersebut. World Animal Protection saat ini sedang bekerja sama dengan TripAdvisor untuk mencari cara bagaimana situs tersebut dapat menginformasikan kepada para turis mengenai kekejaman yang terjadi di tempat atraksi wisata tersebut.
One comment
Pingback: India Meluncurkan Pusat Bantuan Turis Dalam 12 Bahasa – Vakansi.Co