hitcounter
Thursday , April 18 2024

Pentingnya Penerapan Etika Berkomunikasi di Ruang Digital

Zaman yang bergerak cepat memengaruhi perkembangan teknologi, hingga yang terjadi adalah kebebasan penggunaan yang kebablasan. Etika dalam interaksi sosial di internet terabaikan.

Kurangnya kesadaran masyarakat terkait etika  di media sosial akan memicu beberapa masalah sosial. Penggunaan media digital seharusnya didasarkan pada satu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama dan demi meningkatkan kualitas kemanusiaan.

“Akan jauh lebih baik jika pengguna mengetahui etika apa yang harus diperhatikan saat menggunakan jejaring sosial dan internet,” kata Noor Kamil, Co-Founder Mas Pam Records saat webinar Literasi Digital Majalengka, Jawa Barat, Rabu (21/7/2021).

Etika sendiri, kata Noor, merupakan bagian dari nilai-nilai moral dan prinsip tentang benar dan salah yang merupakan pencerminan kebiasaan, tradisi dan kebudayaan masyarakat. Adapun masyarakan di dunia ini heterogen dengan budaya dan latar belakang yang berbeda. Sehingga etika dibutuhkan untuk saling menghargai sesama.

Etika bermedia sosial berupa etika dalam berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang sopan. Hindari penyebaran SARA dan aksi kekerasan, periksa kebenaran berita, menghargai hasil karya orang lain, dan sebarkan informasi yang bermanfaat dan inspiratif.

Etika dalam berkomunikasi di ruang digital ini menurut Noor memiliki manfaat secara luas bagis seluruh pengguna internet. Etika mencerminkan rasa hormat terhadap orang lain, memudahkan seseorang diterima di pergaulan positif, menjaga hubungan baik dengan siapa pun dalam jangka waktu yang lama. “Dengan baik dan luasnya relasi otomatis hidup kita akan lebih mudah untuk berkembang,” kata Noor lagi.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Daniel Hermansyah, CEO of Kopi Chuseyo, H. Ida Heriyani, SekDisparbud Kabupaten Majalengka, dan Asep Hardiyanto, Dosen Fakultas Teknik UNIS.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Resmi Rilis di Indonesia, Bose Ultra Open Earbuds Dibanderol 4 Jutaan

Jakarta, Vakansi – Earbuds revolusioner yang ditunggu-tunggu para penikmat audio, Bose Ultra Open Earbuds, hari …

Leave a Reply