hitcounter
Saturday , April 20 2024

Pentingnya Etika Berjejaring Jarimu adalah Harimaumu

Rulli Suprayugo, Radio Broadcaster di RRI mengingatkan masyarakat untuk lebih dewasa dan bijak dalam bermedia sosial, mengingat banyaknya gesekan sosial, bahkan kasus hukum, yang menyeret pengguna media sosial (medsos) akibat status mereka.

“Pergunakanlah media sosial kita secara bijak, karena dalam etika berjejaring ada peribahasa jarimu adalah harimaumu,” ujar Rulli, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021).

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu mudah dalam menerima informasi dari media sosial, dibutuhkan literasi digital mengingat media sosial sering disalahgunakan sebagai sarana adu domba.

“Gunakanlah kata-kata yang baik. Hati-hati dengan jarimu, karena jarimu sekarang bisa menjadi harimaumu. Tutur kata yang baik agar tidak menyakiti yang lain,” tambahnya.

Ia menjelaskan, literasi menjadi kunci pembuka dunia, oleh karenanya literasi harus berbasis teknologi digital. Akan sangat tertinggal apabila literasi tidak ditransformasikan dalam teknologi digital mengingat kondisi dunia yang berubah setiap detik.

Lanjutnya, banyak manfaat yang dirasakan masyarakat apabila melek digital, diantaranya dapat terhindar dari konten hoaks atau berita-berita yang belum jelas kebenarannya, kemudian meningkatnya produktivitas serta daya saing masyarakat dalam perekonomian.

Sebab ke depan, semua aspek kehidupan akan menggunakan digital. Kedepan semua aspek kehidupan akan memanfaatkan digital. Dengan digital seluruh urusan akan menjadi lebih efektif, efisien, dan cepat.

Presiden Joko Widodo menegaskan tantangan di ruang digital saat ini semakin dan sangat besar. Berbagai konten-konten negatif yang terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” katanya.

Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya meningkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, dan yang menyerukan perdamaian.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Indah Pratiwi Arumsari (Tenaga Ahli DPR RI), dr. Ifada Rahmayanti (Owner Klinik Anak & Praktisi Pendidikan dan Kesehatan), Diah Renata Anggraeni (Associate Faculty Member Binus University), dan Mochammad Umar (CEO CV. Sekoncoan Group) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Resmi Rilis di Indonesia, Bose Ultra Open Earbuds Dibanderol 4 Jutaan

Jakarta, Vakansi – Earbuds revolusioner yang ditunggu-tunggu para penikmat audio, Bose Ultra Open Earbuds, hari …

Leave a Reply