Data pribadi ini sangat penting untuk dilindungi agar menghindari kejahatan yang marak terjadi di dunia digital. Saat ini data sering disalahgunakan bahkan diperjualbelikan. Data pribadi terdiri dari dua jenis, yakni umum dan khusus.
Data pribadi umum ialah data yang boleh diketahui oleh publik seperti nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, dan lainnya. Sementara data pribadi khusus, yakni data yang tidak boleh diketahui publik, seperti data kesehatan, keuangan, biometrik genetika, pandangan politik, dan lainnya.
āMembuat password yang kuat, pahami pengaturan privasi, hati-hati mengunggah data pribadi di media sosial, hindari membagikan data pribadi orang lain, dan menghindari wifi gratis. Kelima hal itu adalah tips melindungi data pribadi,ā tutur Rully Pramudita seorang Akademisi & Konsultan IT dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/9/2021).
Di samping itu, pemilihan akses data dari aplikasi yang didownload harus diperhatikan, serta senantiasa memperbaharui perangkat lunak pada perangkat kita. Tujuannya, untuk meminimalisir risiko dan celah kebocoran. Kemudian, waspadai juga komunikasi atau aktivitas mencurigakan yang terjadi di akun-akun media sosial kita, terlebih jika itu dari orang yang tidak dikenal.
Rully menyampaikan, di internet sendiri data-data itu tidak pernah berhenti setiap harinya. Misalnya, dalam waktu 60 detik di Instagram terdapat 340 ribu storeis. Artinya, dengan banyaknya akses di media sosial yang secara cepat dan masif, otomatis terdapat transaksi data pribadi yang terus terjadi.
Risiko minimnya pengetahuan dan kesadaran tentang data pribadi, memungkinkan data kita untuk digunakan sebagai pinjaman online, telemarketing, hacking akun dompet digital, profiling, hingga pengambilalihan akun media sosial.
Lalu, untuk mengantisipasi pencurian data, kita bisa menggunakan beberapa alamat email, mengupdate password secara berkala, mengaktifkan verifikasi dua langkah, menyalakan notifikasi login, mengaktifkan update otomatis aplikasi, dan menghindari jaringan publik.
āMenjaga privasi dan melindungi data pribadi adalah hal yang penting untuk dijaga kerahasiaannya dan tidak diumbar ke sembarang publik atau di platform digital,ā tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Didik Setiyadi (Rektor Universitas Indonesia Mandiri), Goretti Mailiani (Project & Planning Binus Group), Chakti Santana (Divisi Riset Edukasi4ID), dan Tabitha Purba (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 ā untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.