Digitalisasi telah menjadi pengaruh besar di era ini, terlebih dengan penetrasi pengguna internet di seluruh dunia yang sudah mencapai 4,66 miliar yang berarti lebih dari setengah populasi global. Oleh karena kehadiran dan pertumbuhan internet ini, menjadi bentuk komunikasi massa. Budaya digital pun muncul karena dibentuk penggunaan teknologi digital secara masif.
“Dunia digital menawarkan dunia baru, gap generasi baru, selain itu posisi tiap individu di dunia digital memiliki kebutuhan dan nilai masing-masing misalnya content creator, maupun fungsi digital marketing yang mempunyai peran membantu di bidangnya,” kata Iman Darmawan, Fasilitator Public Speaking & Founder IMan KoMunika, saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, Jum’at (6/8/2021).
Ada berbagai faktor negatif dan positif dari digitalisasi, namun jika setiap orang bisa menemukan nilai, segmen, dan posisi di dunia digital maka individu tersebut akan mendapatkan manfaat dari internet.
Sementara budaya yang sehat memberikan pedoman atau kode perilaku tidak tertulis yang mengarahkan individu untuk bertindak secara tepat dan membuat pilihan yang benar.
“Buatlah pilihan-pilihan secara sadar, apa yang Anda klik apa yang Anda share. Lindungi data pribadi Anda sebab di dunia digital siapa pun bisa jadi siapa pun,” kata Iman.
Selanjutnya mengenai etika digital ada beberapa hukum dan norma yang harus dipelajari dan disadari, sebab ada konsekuensinya tindakan dan keberadaan individu di ruang digital. Bahasa sendiri sebenarnya satu kesatuan dengan membaca dan berbicara, karena itu mengenai tanda baca pahami angka, huruf, dan simbol. Berbahasa yang baik dan benar harus menjadi karakter di dunia digital, setiap orang bisa berbicara lewat teks di media sosial tanpa terlihat namun bagaimana pun biasakan untuk menerapkan etika dan keberadaan orang lain di ruang digital.
“Bahasa sebagai bentuk interaksi komunikasi untuk menyampaikan informasi merupakan cerminan pribadi Anda. Kemampuan berbahasa menunjukkan siapa Anda dan positioning social Anda. Karena itu sampaikan dengan bahasa yang santun, cerdas, informatif, dan menyenangkan,” tutur Iman.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Cybtia Jasmine Founder GIFU, Vivi Andriyani, Marcomm & Promotion Specialist, dan Taufik Hidayat, Kepala UPT IT & Dosen Fakultas Teknik Universitas Syekh Yusuf.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.