Pandemi Covid-19 dan pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara masyarakat beraktivitas dan bekerja. Teknologi kini sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat dan berbagai hal tak bisa lagi dikerjakan tanpa internet makin mempertegas bahwa sudah terjadi transformasi digital.
“Transformasi digital di bidang pendidikan terjadi mulai dari cara belajar saat ini, dari offline ke online dan penggunaan buku manual menjadi e-book. Dulu bila murid mengumpulkan tugas dari buku, sekarang dengan pembelajaran online tinggal di submit menggunakan teknologi internet,” ujar Mardiana R.L, Vice Principal Kinderhouse Pre-School saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, pada Kamis (26/8/2021).
Pendidik akhirnya harus mampu mengikuti perkembangan teknologi, sebabnya perlu adanya perubahan metode pembelajaran dari content based learning menjadi outcome based education. Misalnya dari murid hanya bersikap pasif kini menjadi aktif, penilaian kepada murid sebelumnya hanya berdasarkan tugas-tugas namun menjadi penilaian yang berkelanjutan tak hanya dari tugas. Sebelumnya bila belajar hanya berupa hafalan, kini berubah menjadi critical thinking.
Di samping metode pengajaran yang perlu berubah, skills atau kemampuan murid pun harus ikut berkembang di abad ke-21. Hal tersebut pun terkait dengan pondasi literasi, kompetensi dan kualitas karakter murid. Sehingga tugas pendidik di sini yaitu menanamkan kepada peserta didik agar memiliki literasi digital supaya para murid dapat belajar mandiri.
“Supaya murid-murid dapat mendalami pengetahuan sesuai dengan bakat talenta. Sistem pembelajaran kini pun mengacu agar murid yang dapat berkreasi dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat kita. Jadi di era ini pendidik harus menciptakan anak-anak yang berinovasi,” kata Mardiana lagi.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula narasumber seperti Goretti Meiliani, Project & Planning Section Head Binus Group, Sonny Tirta, Counseller di Multimedia Nusantara University, dan Sophie Beatrix, seorang Psikolog Praktisi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.