UMKM merupakan perusahaan kecil yag dimiliki oleh seseorang atau sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Dalam ekonomi Indonesia, UMKM memiliki peranan yang cukup besar.
Linna Cholidah, Dosen Luar Biasa Prodi Agribisnis UMMI Sukabumi memaparkan, UMKM di Indonesai telah menciptakan dinamisme dan flesibilitas ekonomi Indonesia. Di era ini, UMKM memainkan peranan strategis dalam transformasi sosial ekonomi nasional. Selain itu, mampu menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.
“Karena sekarang eranya sudah digital, kita harus beradaptasi semuanya jadi serba digial. Mau tidak mau UMKM pun harus ikut arus ke sana dan tidak bisa mengandalkan penjualan konvensional saja,” tutur Linna dalam Werbinar Literasi Digital wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (11/10/2021).
Akan tetapi, peralihan digital ini dianggap sebagai peluang sekaligus sebuah tantangan bagi UMKM. Di dunia digital, UMKM perlu memasarkan secara maksimal di berbagai platform digital, misalnya melalui media sosial, marketplace, dan e-commerce.
Pada marketplace, terdapat ribuat bahkan ratusan ribu toko layaknya di pasar, penjualan dijalankan langsung oleh toko. Pembedanya dibandingkan berjualan konvensional, transaksi pada platform ini diatur oleh marketplace, setelah menerima pembayaran, penjual akan mengirimkan barang ke pembeli. Penghasilan akan diberikan kepada penjual setelah barang diterima oleh pembeli.
“Berjualan di marketplace tidak memerlukan persyaratan yang terlalu rumut, dan tidak perlu modal besar, serta sistem yang sudah tersusun,” ungkapnya.
Keuntungan lainnya ketika kita berjualan di marketplace, pengelolaan keuangan bisnis menjadi lebih praktis dan akurat, peluang bisnis lebih besar karena platform marketplace dikunjungi oleh jutaan orang. Di samping itu, jangkauan pembeli pun semakin luas yaitu di seluruh Indonesia. namun, keberlangsungan bisnis di marketplace tergantung kepada pengelola bisnis itu sendiri serta memiliki persaingan yang tinggi antar pedagang online.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Reza Hidayat (CEO OREIMA FILMS), Alda Dina Bangun (Guru SD Cahaya Bangsa – Kota Baru Parahyangan), Ana Agustin (Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm), dan Manda Utoyo (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.