hitcounter
Sunday , February 16 2025

Peluang Tidak Hilang Selama Pandemi, Hanya Pindah ke Ranah Online

Perkembangan teknologi dan jaringan komunikasi mempermudah segalanya. Kini kehidupan berlangsung serba digital dan hal tersebut membutuhkan adaptasi serta penguasaan keterampilan digital.

“Selama pandemi, transformasi kita berinteraksi di dunia digital sangatlah cepat. Apalagi di masa pandemi kita pasti bakal ketinggalan jika tidak beradaptasi dengan teman-teman yang lebih cakap digital,” kata Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning saat menjadi pembicara Webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, pada Jumat (22/10/2021).

Selain itu menurutnya di masa pandemi ini sebenarnya peluang tidak hilang, namun bergeser dari yang sifatnya konvensional ke ranah digital. Setiap orang hanya perlu mengubah sudut pandangnya di era industri 4.0 dengan kompetensi digital.

Namun lebih lanjut dia mengatakan saking cepatnya pertumbuhan aktivitas online di masa pandemi. Survei dari Microsoft mengungkap Digital Civility Index (DCI) netizen Indonesia sebagai paling tidak sopan di Asia Tenggara. Padahal kalau kembali ke masa lalu, para leluhur berjuang dengan tumpah darah dan Indonesia sejak dulu disegani karena adab dan budayanya.

“Namun semenjak adanya teknologi semua menjadi berubah, apa yang salah? Apakah orangnya? Kalau menurut saya teknologi tidak salah,” katanya lagi.

Teknologi menurutnya justru membawa hidup menjadi lebih efisien. Justru manusia lah yang tidak bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal, serta melihatnya sebagai sebuah peluang yang besar di masa depan. Adapun penggunaan teknologi yang salah, bisa menjadi bumerang karena di era serba internet ada jejak digital dari segala aktivitas online dan bila ditemukan jejak digital negatif berisi ujaran kebencian, dan unggahan hoaks.

Webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Pringgo Aryo, Produser & Komposer Musik, Fiona Damanik, Konseler di Universitas Multimedia Nusantara, Mona Ratuliu, Founder ParenThink, Randi Rinaldi, seorang Enterpreneur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Keychron Indonesia Hadirkan Inovasi Periferal Terbaru dengan Fitur Hall Effect dan Kompatibilitas Lintas Platform

Jakarta, Vakansi – Keychron Indonesia, pemimpin dalam industri perangkat periferal, terus memperkenalkan inovasi terbaru untuk …

Leave a Reply