Merebaknya pandemi Covid 19 telah menghantam berbagai sektor industri secara global, termasuk di Indonesia. Ini juga yang dirasakan oleh Ren Tobing, solo artis Nagaswara Music yang juga merupakan CEO Keiski Hotels Group dan Co-Founder dari Topotels Hotels & Resorts Indonesia Malaysia Myanmar.
Dalam bidang industri musik, Ia baru saja meluncurkan single ke empat berjudul “Goresan Tinta Cinta” beserta video klip nya yang berlokasi di Eropa, pada Febuari 2020 yang lalu. Sedangkan dalam bidang perhotelan, Keiski Hotels Group yang dipimpinnya sedang mempersiapkan beberapa proyek di Kaltim, Depok Jakarta, Mandalika Lombok, Danau Toba dan tahap penjajakan di Johor Bahru, Malaysia. Namun, apa daya badai Covid 19 menghantam hampir seluruh sendi-sendi perekonomian nasional.
Sambil melakukan strategi manajemen krisis dan menjaga agar tetap eksis pada masa pandemi ini hingga pemulihan ekonomi di sektor-sektor industri yang digelutinya, sebagai pebisnis Ren Tobing segera melakukan diversifikasi industri dengan mendirikan perusahaan startup Pasarkuy.com.
“E-commerce sebenarnya bukan merupakan hal yang baru bagi saya, karena saya sangat menggeluti bidang tersebut khususnya dalam bagian distribution channel di bidang industri perhotelan dan demikian juga di industri musik,” kata Ren Tobing, Founder & CEO Pasarkuy.com, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Vakansi.
Ren menambahkan, ‘potential winner industries’ saat pandemi ini salah satunya adalah industri e-commerce khususnya yang melayani kebutuhan primer pangan, sehingga menjadi salah satu solusi sosial ekonomi dalam menghadapi pandemi. Work from home, PSBB, protokol Kesehatan, physical distancing benar-benar merubah perilaku masyarakat secara signifikan. Dan shifting in demand curve ini merupakan peluang bisnis yang sangat besar jika digarap secara profesional.
Nadya Shera – Chief Commrecial Officer Pasarkuy.com menyampaikan rasa syukurnya atas soft launching www.pasarkuy.com sebagai layanan aplikasi web based pada tanggal 07-07-2020 yang lalu. Hanya dengan waktu yang cukup singkat dimulainya masa pandemi ini, mereka dapat mempersiapkan semuanya baik mulai dari perencanaan, persiapan teknis dan system, menjalin Kerjasama dengan pemasok produk pangan berkualitas dan segar seperti sayur mayur, buah-buahan, rempah-rempah, bumbu dapur dan sebagainya, pengembangan database management system, analisa produk termasuk pengecekan high demand products – quality control – pricing control, sampai dengan strategi pemasaran.
Lanjut Dea, Pasarkuy.com dipersiapkan sebagai startup yang efisien dalam pengelolaan finansialnya termasuk dalam strategi marketing “bakar uang”. Sebagai penggawa komersil perusahaan. “Arahan dari Ren Tobing sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan adalah untuk merencanakan keberlanjutan bisnis disaat pandemi ini dengan meningkatkan Gross Transaction Value (GTV) dengan EBITDA positif dalam kurun waktu yang cukup singkat,” paparnya.
Dea menyatakan strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk bersaing diantaranya new monthly recurring revenue (MRR), expansion MRR dengan penambahan produk, pembaruan aplikasi, fitur termasuk juga rencana penyediaan mobile app di Playstore dan Appstore, dan penambahan layanan-layanan tambahan terkait sehingga memberdayakan ekonomi kecil menengah menjadi satu ekosistem.
“Selain itu tentunya dengan pengadaan produk sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, bumbu dapur dan bahan lainnya yang segar dan berkualitas dengan harga yang bersaing, serta pelayanan customer service yang ramah ala perhotelan,” terangnya.