hitcounter
Saturday , November 15 2025

Pariwisata Berdaya dan Lestari Jadi Arah Baru Ekonomi Nasional

Jakarta, Vakansi — Industri pariwisata Indonesia kini memasuki babak baru: menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial. Semangat itu tercermin dalam gelaran Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2026, yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di Artotel Harmoni, Jakarta.

Dengan tema “Navigasi Menuju Pariwisata yang Lestari, Berdaya, dan Menguntungkan,” forum tahunan ini mempertemukan pemerintah, pelaku industri, investor, dan media untuk merumuskan arah pembangunan pariwisata yang adaptif terhadap perubahan global.

Sejak digelar pertama kali pada 2018, ITO menjadi ruang refleksi strategis lintas sektor—tempat di mana isu keberlanjutan bertemu dengan kepentingan ekonomi, dan inovasi bertemu dengan nilai sosial.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, menegaskan bahwa arah kebijakan pariwisata ke depan menuntut investasi yang cerdas dan berkelanjutan. “Target investasi pariwisata hingga 2029 mencapai Rp350 triliun, dengan lebih dari 50 persen difokuskan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas. Ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Rizki, keberhasilan investasi pariwisata sangat ditentukan oleh kemampuan daerah dalam mengintegrasikan pendekatan ekonomi, sosial, dan lingkungan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat lokal.

Salah satu contoh praktik keberlanjutan datang dari Artotel Group, yang kini menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini bisnisnya.

Chief Operating Officer Artotel Group, Eduard Rudolf Pangkerego, menegaskan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, tetapi komitmen nyata terhadap masyarakat dan lingkungan. “Kami meluncurkan program The Art of Goodness sebagai bentuk tanggung jawab terhadap people dan planet. Kami tak hanya mengejar profit, tapi juga green dan blue economy,” katanya.

Eduard menambahkan, keseimbangan antara profit dan tanggung jawab sosial menjadi syarat utama agar bisnis pariwisata dapat bertahan dan memberi nilai jangka panjang.

Dari sisi pengelolaan destinasi, SVP Corporate Secretary Injourney, Yudhistira Setiawan, menyoroti pentingnya positioning dan pengalaman wisata yang unik. “Indonesia punya aset pariwisata terbesar di Asia Tenggara, tetapi jumlah kunjungan kita masih di bawah Thailand dan Malaysia. Kuncinya ada pada diferensiasi dan pengalaman autentik,” ujarnya.

Injourney kini fokus mengembangkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) — Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang — dengan lima pilar utama: atraksi dan program, konektivitas, infrastruktur dan amenitas, keberlanjutan, serta people and hospitality.

Pendekatan ini diharapkan membentuk ekosistem pariwisata yang inklusif, produktif, dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Vivin Harsanto, Executive Director dan Head of Strategic Consulting JLL Indonesia, mengungkap tren wisata di Asia Pasifik kini beralih ke wisata berbasis alam, budaya autentik, wellness, dan kuliner lokal. “Generasi muda mencari pengalaman bermakna, bukan sekadar destinasi populer. Mereka ingin dekat dengan alam, sejarah, dan komunitas lokal,” jelasnya.

Namun, tantangan tetap ada di sektor konektivitas, infrastruktur digital, dan sistem pembayaran di daerah. “Wisatawan kini lebih sensitif terhadap value for money. Indonesia harus bukan hanya indah, tapi juga mudah diakses dan layak dikunjungi,” tambahnya.

Ketua Forwaparekraf Tiara Maharani menegaskan bahwa keberlanjutan adalah keniscayaan baru bagi industri pariwisata nasional. Pertumbuhan ekonomi tetap menjadi target, namun harus selaras dengan tanggung jawab sosial dan kelestarian lingkungan.

Acara ini terselenggara berkat dukungan Kementerian Pariwisata, Artotel Group, Indofood, Kokola, Tekko, dan InJourney Hospitality. Sinergi lintas sektor tersebut menjadi fondasi penting bagi pariwisata Indonesia untuk tumbuh lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

About Pasha

Check Also

M Bloc Space Hadir dengan Wajah dan Semangat Baru, Dorong Kreativitas Generasi Muda

Jakarta, Vakansi – Setelah enam tahun menjadi pionir kawasan kreatif di Indonesia, M Bloc Space …

Leave a Reply