Di tahun 2020 terdapat 86 juta milenial dengan persentase 46% dari jumlah penduduk. Angka ini diprediksi akan mendominasi hingga 70% di tahun 2025. Imbasnya di angkatan kerja mereka merupakan usia produktif, sudah akrab denhan budaya digital, di segmen pasar mereka pun sudah digital, dan kebanyak sudah menempati posisi eksekutif yang membuat keputusan.
Kaum milenial yang merupakan kelahiran tahun 1980 hingga 2000 memiliki karakter selalu terhubung dengan internet, kreatif, percaya diri, multitasking. Sementara itu minat baca milenial di era digital masih tergolong rendah. Bahkan dari 72 negara, Indonesia menempati urutan ke-62 menurut data terbaru pada Maret 2021 versi survei kelas dunia Program for International Student Assessment (PISA) CCSU.
āMaka tidak heran kalau kita terjadi penyebaran hoaks yang luar biasa. Radikalisme, penipuan, pornografi, perundungan, prostitusi, judi, SARA, dan ujaran kebencian. Dampak lainnya dengan tingkat literasi yang rendah, daya saing kita pun rendah, otomatis inovasi kita pun rendah dan income per kapital rendah, dampaknya pun jauh hingga gizi masyarakat,ā kata Purwanto, Dosen di President University Cikarang saat webinar Literasi Digital Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, pada Jumāat (13/8/2021).
Di zaman serba cepat, sentuhan teknologi mesti dimanfaatkan demi efisiensi dan efektivitas. Seperti untuk pajak retribusi di pasar yang kini menggunakan sistem e-retribusi, kemudian dalam pengenalan kekayaan budaya di berbagai daerah bisa dilakhkan secara digital tanpa harus datang langsung. Bahkan kaum rebahan seharusnya bisa menjadi lebih kreatif dengan adanya perkembangan internet dan teknologi. Kaum milenial yang merupakan usia produktif bisa memanfaatkan digitalisasi dan potensi pengguna media sosial untuk digital marketing dengan berbagai profesi baru.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Marrysa Tunjung Sari, Photograger & Travel Writer, Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning, dan Ronny Juwono, Dosen President University Cikarang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.