hitcounter
Friday , January 3 2025

Pandemi Covid 19 Tahun 2021 Minat Orang Indonesia terhadap “electric car” tumbuh 54% dan “staycation” tumbuh 85%

Menurut Laporan Year in Search 2021: Look back to move your marketing forward menggambarkan perilaku masyarakat Indonesia berdasarkan data Google Trends. Ketika orang Indonesia mulai terbiasa dengan kehidupan yang “tercampur”, minat terhadap konten online bertema perjalanan terus bertumbuh, seiring kembalinya mobilitas offline yang perlahan pulih. Industri di sektor transportasi dan perjalanan harus menemukan cara inovatif dan aman untuk memenuhi permintaan mobilitas yang terpendam ini.

Sektor otomotif global terus berupaya mencapai keberlanjutan, tidak terkecuali di Indonesia. Ada pertumbuhan minat, rasa ingin tahu, dan kesadaran tentang kendaraan ramah lingkungan. Minat penelusuran untuk “electric car” tumbuh 54%, melampaui peningkatan 33% pada 2020. Pengemudi di Indonesia juga tertarik mencari informasi tentang dampak mereka terhadap lingkungan, dengan minat penelusuran untuk “emisi mobil” tumbuh 85%.

Pada saat yang sama, orang Indonesia juga terus mencari opsi perjalanan yang dapat memenuhi kebutuhannya, baik untuk berpetualang bersama teman-teman atau sekadar bepergian untuk beraktivitas bersama keluarga. Dengan semakin banyaknya orang yang menyukai aktivitas luar ruangan, minat penelusuran untuk “all-train vehicle” meningkat 40%. Minat penelusuran untuk “mobil atap terbuka” juga meningkat dua kali lipat karena konsumen ingin merasakan kemewahan.

Menurut keterangan tertulis yang diterima vakansi,  permintaan di sektor perjalanan di Indonesia masih cukup besar. Penelusuran terkait perjalanan tumbuh lebih pesat dibandingkan 2020, tetapi mengalami fluktuasi akibat situasi COVID-19. Konsumen makin terbiasa dengan ketidakpastian saat melakukan perjalanan dan lebih cepat membuat keputusan.

Perjalanan domestik tumbuh pesat pada 2021, bahkan terkadang mencapai level sebelum pandemi. Sebagian besar wisatawan memilih tujuan domestik yang nyaman seperti kota-kota di Jawa, dengan penelusuran terbanyak juga berasal dari wilayah Jawa, didorong oleh perjalanan darat yang makin populer. Permintaan perjalanan domestik tumbuh 30% year-on-year pada November 2021, bahkan telah mencapai level yang sama seperti Januari 2020 sebelum pandemi. Minat penelusuran untuk “wisata domestik” tumbuh 57% dan untuk “road trip keluarga” meningkat tiga kali lipat.

Jumlah pencarian untuk perjalanan luar negeri tetap berada di bawah  jumlah pencarian sebelum pandemi. Meskipun demikian, terdapat pertumbuhan kecil dan stabil yang terlihat di Q4 2021. Volume penelusuran orang Indonesia terkait destinasi perjalanan luar negeri teratas masih kurang dari 1% volume penelusuran destinasi domestik. Volume ini juga masih jauh lebih rendah dari level sebelum pandemi. Namun, ada pertumbuhan yang kecil tetapi stabil di Q4 2021. Pada Q4 2021, orang Indonesia mulai mencari tahu syarat perjalanan luar negeri, seperti minat penelusuran untuk “syarat penerbangan” tumbuh enam kali lipat dan “karantina Indonesia” tumbuh tiga kali lipat.

Sementara konsumen yang tidak mau bepergian jauh, lebih memilih aktivitas rekreasi yang dekat dari rumah dan relatif aman. Orang-orang memilih untuk menjelajahi dunia secara virtual, dengan minat penelusuran untuk “tour virtual” tumbuh 108%. Kegiatan yang sempat tren pada era pandemi terus tumbuh pada 2021, seperti minat penelusuran untuk “staycation” tumbuh 85%, “makan di mobil” tumbuh 47%, dan “taman baca” meningkat 60%.

 

About Pasha

Check Also

Ini Progres Program Quick Wins Ekraf Sebagai New Engine of Growth 

Jakarta, Vakansi – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya memaparkan progres …

Leave a Reply