hitcounter
Monday , January 20 2025

Pakar Beberkan Resep Jualan Digital Agar Laku

Berbisnis di dunia digital memang menjanjikan jangkauan lebih luas dengan beragam konsumen. Namun, di ruang digital harus memiliki strategi khusus dalam promosi di media sosial yang terkadang berubah-ubah mengikuti tren.

Ryzki Hawadi, praktisi komunikasi digital menyebut ada rumus jualan digital. Tahapannya ada Hook, Story dan Offer.

Dalam tahapan hook misalnya, kita buat thumbnail untuk YouTube, kata-kata atau slogan yang membuat orang ingin mengklik atau disebut juga clickbait. Instagram itu sama membuat narasi unik membuat follower penasaran untuk digeser.

“Jika membuat konten video ingat three second rule bagaimana membuat 3 detik pertama supaya membuat orang tertarik untuk menonton video ini sampai habis,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Karawang Jawa Barat, Rabu (21/7/2021).

Lalu diperkuat dengan adanya cerita yang menjelaskan mengenai masalah entah background, sesuatu yang memotivasi. Terakhir offer atau langsung melakukan penawaran. Call to action dengan kata-kata seperti, “Subscribe sekarang juga”, atau “Follow kami di .., “Beli produk kita”, “Klik link di bawah ini”, “Jangan sampai menyesal, segera hubungi kami..”, “Dapatkan harga promo hanya ..”.

Tahun 2021, Instagram menjadi terfokus pada creators, video dan messaging. Dalam arti explore akan lebih banyak keluar video walaupun masih ada juga foto berupa poster-poster. Sementara, algoritma di Instagram yang biasa dimanfaatkan untuk jualan online. Dulu teorinya ialah buat konten untuk promo posting tiga kali sehari lalu dengan hastag dan juga dengan berbayar iklan.

“Namun menurut saya sekarang berubah yang terpenting adalah engagement. Bagaimana komunikasi dua arah dengan customer. Interaksi antara followers dengan brand atau produk itu kuat atau tidak. Kedekatan itu akan menentukan mereka akan membeli atau menggunakan produk tersebut atau tidak,” ungkapnya

Di dalam membuat konten apa saja formula jitu agar berkesan di hati follower dan pelanggan.

  1. Dialog melalui question box tanya pendapat atau apapun yang memicu kedekatan antara followers dengan brand.
  2. Konten yang relevan sesuai dengan kejadian sehari-hari. Misalnya membuat pertanyaan kepada para follower, “Apakah kalian sering diutangi oleh teman, simak tips berikut”. Membuat masyarakat relate, akhirnya mereka terus like atau follow akun kita
  3. Autentik yaitu DNA yang kuat dalam brand yang jujur dan stay true. Beri ciri khas dalam brand.
  4. Berikan nilai pada konten, berupa edukasi, motivasi tips and trik hiburan, inspirasi untuk followers agar lebih mengenal tentang diri mereka.
  5. Berikan opini tentang suatu hal yang kita percayai.
  6. Niche, tidak semua orang adalah market kita yang ditakdirkan sesuai.
  7. Fokus pada solusi yang kita tawarkan. Bagimana cara pembelian, cara pemakaiannya, memberikan tips and trik, namun tetap mempromosikan agar mereka membeli kembali.

Dalam Instagram juga ada strategi lain yaitu menggunakan hashtag. Mengikuti ombak atau ikut apa yang sedang dibicarakan masyarakat.

“Ada kemungkinan kita mudah ditemukan oleh orang-orang yang tidak mem-follow kita di halaman explore,” ungkapnya.

Sekarang setiap brand juga memiliki akun di semua platform media sosial. Video panjang untuk YouTube dapat dipecah untuk konten video pendek di TikTok, Instagram dan Twitter. Variatif dan tentu akan sangat efektif.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (21/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Steve Pattinawa (ICT Watch) Heni Mulyati (Mafindo) dan Fikri Andika (NXG Indonesia) dan Rio Silaen (Key Opinion Leader).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

TP-Link Unjuk Inovasi Rumah Pintar Tapo di CES 2025

Jakarta, Vakansi – TP-Link memperkenalkan solusi smart home Tapo terbaru di CES 2025, menghadirkan rangkaian …

Leave a Reply