hitcounter
Wednesday , October 9 2024
syifa

Paduan suara Indonesia diperhitungkan di tingkat dunia

Jakarta, Vakansi – Prestasi yang diraih Batavia Madrigal Singers (BMS) di European Grand Prix (EGP) for Choral Singing menunjukkan bahwa paduan suara Indonesia sudah diperhitungkan di tingkat dunia. Maknanya adalah sudah saatnya diperhitungkan di tingkat dunia, khususnya di bidang musik dan paduan suara

Hal itu disampaikan, Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), saat menghadiri acara syukuran BMS di Balai Resital Kertanegara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pada 18 Juni BMS berhasil meraih menjuarai EGP 2022 yang berlangsung di Grand Theatre kota Tours, Perancis. Selain BMS, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) juga turut menjadi finalis dalam ajang tersebut. EGP sendiri merupakan kompetisi paduan suara tertua di dunia yang mempertandingkan para pemenang juara umum dari enam kompetisi paling bergengsi di Eropa.

Sandiaga menyampaikan apresiasi kepada BMS. Menurutnya, penampilan yang dibawakan oleh kelompok paduan suara yang dikonduktori oleh Avip Priatna itu memang patut untuk dibanggakan.

BMS membawakan enam karya di kompetisi EGP, antara lain Paroles Contre L’oubli karya Thierry Machuel, Deus in Auditorium Meum Intende karya Juan Gutiérrez de Padilla, Love’s Tempest karya Edward Elgar, Stabat Mater karya József Karai, Der Frühlingswind karya Toyotaka Tsuchida, dan Hentakan Jiwa karya Ken Steven.

“Itu memang sebuah hal yang bukan hanya patut kita syukuri, tapi kita bantu apresiasi dan amplifikasi karena Indonesia sekarang ada di tatanan teratas musik, khususnya paduan suara di kelas dunia,” tambah Sandiaga.

Ia mengatakan, penampilan BMS tak hanya mencakup subsektor musik dalam ekonomi kreatif, melainkan juga menonjolkan subsektor fesyen, kriya, dan seni pertunjukan.

“BMS menampilkan beberapa keunggulan budaya kita seperti busana atau fesyennya sangat baik, kain lurik tapi dicampur dengan batik kelihatannya tadi, dan tampilan kriya yaitu jewelry yang dikenakan oleh para penyanyi perempuan, serta seni pertunjukan,” kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, ekosistem ekonomi kreatif tersebut harus terus dibangun melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, juga komunitas, institusi pendidikan, serta media.

Lanjutnya, subsektor musik sendiri menyumbang sekitar Rp6 triliun atau 0,53 persen dari PDB nasional tahun 2020. Kemudian pencapaian lainnya, ekspor produk ekonomi kreatif mencapai lebih dari 21,8 miliar dolar AS yang didominasi oleh fesyen dan kriya, termasuk perhiasan (jewelry).

Ia berharap sektor ini akan terus membawa kebanggaan bagi Indonesia. Untuk itu,  pihaknya akan terus mendukung ekosistem ekonomi kreatif yang dibutuhkan masyarakat, termasuk agar generasi muda paduan suara Indonesia lainnya dapat meningkatkan prestasi.

About Pasha

Check Also

Dukung Perhelatan MotoGP Mandalika, ASDP Catat Kenaikan Trafik Penumpang hingga 26 Persen

Lombok, Vakansi – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kenaikan trafik penumpang hingga 26% yang …

Leave a Reply