hitcounter
Tuesday , February 11 2025

Orangtua Perlu Harus Jadi Contoh Penggunaan Internet yang Disiplin Pada Anak

Orang tua memiliki peran penting di era digital, di mana anak-anak saat ini tumbuh sebagai generasi Z dan generasi alpha yakni generasi digital native yang sejak usia dini sudah diperkenalkan dengan perangkat digital. Di mana sudah tak mengherankan pemikiran generasi Z dan Alpha ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.

Terlebih dengan pertumbuhan pengguna internet dan peningkatannya yang mencapai 27 juta jiwa lebih selama setahun belakangan. Internet sekarang ini bahkan sudah digunakan dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi, sehingga tentunya anak sudah akrab.

Namun tentunya ada kekhawatiran orang tua ketika anak menggunakan internet. Seperti isu mengenai keamanan informasi anak, interaksi anak di ruang maya, dan konten yang dikonsumsi anak di ruang maya. Orangtua dapat mengatur penggunaan internet pada anak, agar aman dan bisa memanfaatkannya secara positif. Namun orangtua harus menjadi contoh terlebih dulu sebelum mengajarkannya pada anak.

ā€œOrang tua harus memberi contoh terlebih dulu kepada anak dalam penggunaan gawai,ā€ ujar Mardiana R.L, Vice Principal in Kinderhouse Pre-School saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bogor, Jawa Barat I ,Kamis (5/8/2021).

Lebih jauh Mardiana memberikan tips untuk bagaimana mengajarkan aturan digital pada anak. Seperti membatasi screen time yang bisa dibagi dalam kategori usia. Umur 0-2 tahun sama sekali tidak direkomendasikan untuk menggunakan internet dan gadget. Usia 2-3 tahun hanya 30 menit sehari dengan games yang edukatif. Usia 3-5 tahun 1 jam sehari dengan games yang dipilih oleh anak di bawah pengawasan orang tua. Sementara usia di atas 5 tahun maksimal 2 jam sehari, tentunya semua waktu tadi harus ada jeda. Jangan lupa orang tua harus mengedukasi anak bahaya menggunakan gawai terlalu lama.

Bangun keterikatan orangtua dengan anak sehingga anak tidak sibuk dengan gawai dengan menerapkan aturan wilayah bebas gawai. Misalnya ruang tidur dan ruang makan, sehingga anak terbiasa untuk lebih sibuk dengan keluarga dan orang sekitarnya dibanding sibuk bermain gawai. Hal ini juga menghindari anak bermain gawai di dalam kamar yang akan sulit orangtua mengawasi anak.

Kemudian buat aktifitas menyenangkan bersama anak, sehingga anak akan lebih merasa senang menghabiskan waktunya bersama orangtua maupun kehidupan nyatanya dibandingkan gadget. Selanjutny bila Ā kecanduan anak sudah parah, maka segera hubungi profesional agar tidak semakin parah dan bisa ditangani.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Maria Ivana Simon, seorang Graphic Designer, Intan Maharani, COO PositiVibe, dan Reza Hidayat, CEO Oreima Films.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

USB Hub 9-in 1 TP-Link UH9120C, Solusi Praktis untuk Para Multitasker

Jakarta, Vakansi ā€“ Laptop modern memang menawarkan desain yang tipis dan ringan, namun sering kali …

Leave a Reply