Ruang digital sekarang ini telah menjadi sarana beraktifitas dan dimanfaatkan agar bisa produktif dan kreatif. Kegunaan internet hampir di segala aspek hidup selama pandemi, para orang tua bekerja di rumah (WFH) begitupun anak-anak yang terpaksa harus mendapatkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau secara online dari rumah.
Pandemi yang mengubah kebiasaan ini akhirnya membuat orangtua maupun anak dari sisi kesehatan fisik dan mental rentan stres. Orangtua tentunya harus memahami kondisi pandemi yang memang tidak seperti biasanya, merupakan kondisi sedang melawan keberadaan virus. Sehingga orangtua tidak perlu menekan diri pada keadaan.
āHal yang tak kalah penting kesehatan fisikĀ jangan samlai terabaikan karena orang tua yang Work From Home (WFH) cenderung merasa harus lebih produktif karena banyak waktu di rumah,ā ujar Fiona V Damanik, Psikolog dan Konseler Universitas Multimedia Nusantara saat webinar Literasi Media wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Senin (9/8/2021).
Lebih jauh dia mengatakanĀ orang tua perlu mengetahui kondisi dirinya sebab keadaan orang tua seperti kestabilan emosi, kestabilan ekonomi, serta kesehatannya menjadi kunci penting melindungi anak termasuk pengetahuannya akan teknologi yakni literasi digital. Karena untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia generasi anak-anak telah melampaui orang tua mereka dalam kemampuan teknologi, sehingga orang tua harus belajar literasi digital agar bisa jadi pembimbing anak.
Orang tua perlu memahami aktivitas apa saja di internet yang mungkin akan berbahaya terhadap anak, dengan konsekuensi logisnya, untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dunia digital. Anak meski bisa lebih mudah menyerap teknologi, namun orang tua tetap harus terus belajar memahaminya juga.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Daniel Hermansyah, CEO of Kopi Chuseyo, Iman Darmawan, seorang Fasilitator Public Speaking dan Kalarensi Naibaho, Koordinator Layanan Perpustakaan UI.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.