Orangtua harus melek digital agar dapat melindungi anak dari dampak negatif internet. Apalagi terkait kecanduan gadget, karena anak merasa asik bermain media sosial maupun game online dibanding belajar dan berbaur dengan lingkungan sosial nyata.
Idayanti Sudiro seorang Certified Life and Wellness Coach mengungkapkan orangtua perlu masuk ke dunia anak agar dapat memahami anak dan melindunginya dari paparan negatif internet yang sekarang hampir tak bisa dihindari lagi.
āPaling tidak kita tahu apa yang sedang diminati anak di media sosial dan teman-temannya karena secara tidak langsung akan memengaruhi mereka,ā kata Idayanti saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bogor, Jawa Barat I, pada Rabu (24/11/2021).
Apalagi media sosial dan jenis games online sangat banyak saat ini, orangtua perlu mengetahui hal tersebut apakah berbahaya untuk anak. Hal penting lainnya ketika orangtua memfasilitasi anak dengan gadget, apakah berupa laptop maupun iPad usahakan agar aktivitas berinternet anak tidak di dalam kamarnya tapi di ruang terbuka yang orangtua bisa memantaunya.
āJadi kalau ada yang berbahaya kita bisa langsung membimbingnya, bukan memarahinya karena kalau memarahi anak bisa langsung melakukannya di saat kita tidak ada,ā sebutnya lagi.
Orangtua juga harus menjadi contoh, karena anak-anak saat ini tidak bisa hanya mendengarkan. Tapi mereka juga ingin melihat orangtua melakukan hal yang sama. Misalnya ketika orangtua melarang untuk tidak memakai gadget di kamar, maka orangtua harus melakukan yang sama. Begitu juga saat bersama-sama di ruang keluarga, anak tidak boleh sibuk dengan gawai maka orangtua perlu menjadi role model yang akan dicontoh anak.
Webinar Literasi Digital di Kota Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Aloysius Wemby, Risk Manager Consultant Pt Prudential Indonesia, Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning, Aditya Nova, Ketua Jurusan Hotel & Pariwisata IULI, dan Louiss Regi, seorang Content Creator.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.