hitcounter
Wednesday , September 18 2024

Orang Tua Harus Belajar Teknologi untuk Dampingi Anak Mengakses Internet

Sejak makin masifnya penggunaan internet dan perubahan interaksi ke ruang digital, permasalahan dan isu-isu online pada anak pun ikut bermunculan. Kasus seperti child grooming, perundungan sosial di dunia maya, hingga adiktif anak terhadap game online maupun gadgetnya menjadi momok baru bagi para orangtua.

Untuk melindungi anak dari bahaya negatif internet, orangtua harus beradaptasi dengan zaman dengan ikut belajar teknolohi. Selain itu ubah gaya komunikasi orang tua yang biasanya otoriter dan mengubahnya menjadi komunikasi yang  asertif yang dan mau mendengarkan, serta menghargai pendapat anak kita dan mau ikut serta dalam suatu hal untuk mencapai kesepakatan.

“Orang tua harus memiliki literasi digital agar dapat menyeimbangkan kemampuan anak zaman sekarang yang lebih mudah saat belajar teknologi,” kata Hellen Citra Dewi Psikolog & Senior Trainer SEJIWA saat menjadi pembicara di webinar Literasi Digital wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat I, Selasa (31/8/2021).

Hal ini menurutnya perlu dilakukan agar orang tua bisa memahami aturan-aturan di dunia digital serta konten-konten positif yang dapat dibagikan kepada anak. Khususnya untuk mencegah konten-konten negatif dikonsumsi anak dengan cara mendampingi anak secara bijak di dunia online. Pasanglah fitur Parental Control di gawai anak, jangan lupa jelaskan dan diskusi kepada anak mengenai alasan-alasannya.

Terkait berbagai hal saat mengatur penggunaan gadget, orangtua juga perlu membatasi screen time atau durasi penggunaan gawai sehari-hari agar tidak berlebihan. Kemudian harus ada zona tanpa gawai yaitu ruang di mana tidak boleh ada penggunaan gadget secara pribadi. Lakukan juga aturan screen breaks atau jeda waktu untuk beristirahat dalam penggunaan gadget.

Saran untuk para guru dan orang tua untuk mendampingi akan saat mengakses internet adalah dengan menjadi teman anak di media sosial. Tanamkan juga kebiasaan baik pada anak dengan disiplin mematuhi aturan yang telah disepakati. Paling penting adalah pasang fitur Parental Control pada gawai anak, lalu jangan gunakan gawai sebagai alat pengasuhan anak.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Ari Farizal, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi, dan Yayan Herdiana, Kasubbag TU Kementerian Agama Kota Tasikmalaya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

WiZ Smart Lighting Warnai Setiap Momen di Rumah

Jakarta, Vakansi – Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin global dalam industri pencahayaan, resmi meluncurkan untuk pertama …

Leave a Reply