Transformasi digital turut mengubah cara para pelaku usaha untuk memulai bisnis mereka. Kalau dulu dengan cara konvensional dimulai dari memberitahukan teman-teman sendiri, membagikan brosur lalu mendaftar sebagai merchant di website atau forum tertentu. Namun kini di saat media digital sangat berkembang, cara lebih mudah namun butuh strategi lain yang diperlukan.
Stefany Anggriani, Beauty Make-up Influencer mengaku dulu mempromosikan jasa make-up melalui konvensional hingga kini nyaman dengan Instagram. Menurutnya, Instagram media sosial yang sangat cocok untuk para pelaku usaha untuk mengenalkan produk maupun jasa mereka.
Baginya kunci untuk bisa berkembang yaitu bagaimana dapat beradaptasi dan berinovasi, sesuai pengalamannya beradaptasi dengan cara promosi konvensional dan mencoba media sosial yang booming dulu seperti Facebook. Meskipun sudah nyaman namun dia merasa harus beradaptasi dengan media sosial yang lebih dikenal dan lebih cocok untuk usaha dia di bidang make-up.
“Di Instagram saya merasa lebih banyak peningkatan karena lebih visual sehingga dapat menampilkan hasil karya. Saya juga harus belajar memanfaatkan setiap fitur dari Instagram, butuh digital skill lainnya juga dalam membuat konten digital,” ungkapnya di webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021).
Saat situasi pandemi seperti saat ini efek yang kita rasakan di semua sektor masyarakat Indonesia maupun yang di luar negeri. Efek yang dirasakan dari sektor ekonomi penghasilan mungkin berkurang khususnya para pemilik usaha maupun yang bekerja secara mandiri. Kesehatan fisik dan mental juga berpengaruh, bagaimana kita melihat banyak sekali berita duka yang bisa mendamaikan mental kita dan banyak perubahan lainnya.
Namun kita tidak bisa begini saja harus memiliki sebuah keyakinan untuk bangkit dari keterpurukan. Kita bisa memulai di dunia usaha langsung berbasis media digital karena kesempatan yang sangat luas dan pasarnya pun ada untuk produk dan jasa yang bisa kita maksimalkan potensinya.
“Kalau kita belum punya produk kita bisa melihat passion lalu cari tahu keahlian atau hobi minat kebutuhan market belajar, berhitung modal yang diperlukan. Banyak bertanya pada yang lebih berpengalaman. Kkonsisten latihan dan fokus pada tujuan. Gunakan sosial media berikan yang menarik yang sesuai dengan usaha kita,” jelasnya.
Menjual produk di era digital itu sangat sebenarnya dimudahkan asal kita memang mengerti bagaimana caranya tapi platform sudah sangat banyak menyajikan. Mulai dari jual sayur, fashion makanan jadi, makanan Frozen semua sudah bisa dilakukan di media digital masuk dalam marketplace atau juga hanya sekedar kita membuka Pre Order (PO) lalu kita melakukan promosi di status media sosial atau status WhatsApp.
UMKM go digital beberapa hanya bisa bisa menggunakan media paid promote di akun sosial media lokal yang terkenal, gunakan WhatsApp untuk menawarkan produk kepada langganan berikan nilai ekstra yaitu misalnya gratis antarsampai ke rumah.
Sekarang juga restoran sudah wajib online karena Pandemi, ada pembatasan aktivitas masyarakat sekarang juga tidak boleh makan di tempat ataupun hanya di batas waktu 20 menit. Itu cukup berpengaruh sehingga membuat mereka para pelaku usaha kuliner ini atau restoran wajib untuk pindah ke Go-food atau Grabfood sekarang pun sudah banyak ada aplikasi lain TravelokaEat, Shopee Food, gunakan berbagai promo agar lebih menarik bagi pelanggan.
“Maksimalkan media sosial kalau saya memang sangat memilih Instagram seperti yang tadi saya. Berikan feed yang rapi dan aktif berkonten, feed Instagram itu layaknya galeri yang kita bisa susun dengan rapi sehingga nyaman untuk dilihat selain fotonya yang sudah hi-res dan juga enak dilihat secara visual,” saran Stefany.
Dia menambahkan, cantumkan banyak hashtag yang sesuai dengan produk yang kita promosikan beserta kota tempat kita. misalnya #sayurfreshtasikmalaya, #kerudungtasikmalaya. Instagram juga media untuk bersosialisasi dengan followers dan menerima feedback yang lupa gunakan fitur fitur di Instagram yang dapat digunakan untuk melihat feedback dari mereka seperti question, kuis dan poling.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021) juga menghadirkan pembicara Leni Fitriyani (STT Garut), Richard Paulana (COO TMP Event), Erick Gafar (ICT Watch), dan Almira Vania sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.