Jakarta, Vakansi – Seiring dengan membaiknya situasi, tren UMKM kuliner pun kembali menunjukkan geliat kebangkitannya. Namun demikian, pandemi telah mendorong perubahan akan pola konsumsi dan pembelian camilan masyarakat, yang akan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM Kuliner.
Memahami kondisi tersebut, Mondelez Indonesia dengan produknya seperti OREO, Cadbury, dan keju KRAFT, dengan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tahun ini kembali menghadirkan program #DukungUMKMKuliner dengan mengedepankan tema “Berkelas Karena Kualitas”.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mendukung penuh inisiatif yang dilakukan Mondelez Indonesia. “Kami menyambut baik hadirnya inisiatif #DukungUMKMKuliner yang secara konsisten dihadirkan Mondelez Indonesia. UMKM kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif di tahun 2020. Selain itu, subsektor ini juga menyerap tenaga kerja sebesar 9,5 juta orang sehingga turut memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, mendukung kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tentunya sudah menjadi tanggung jawab kita bersama dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN),”jelas Sandiaga.
Parveen Dalal, President Director Mondelez Indonesia menjelaskan, semangat #BerkelasKarenaKualitas dipilih menjadi tema besar program #DukungUMKMKuliner di tahun ini, berdasarkan hasil survei The State of Snacking tahun 2021 dari Mondelez International, yang mengungkap bahwa konsumen semakin selektif dalam memilih camilan, sehingga menjadikan persaingan di industri kuliner semakin ketat dan memberikan tantangan baru bagi pelaku UMKM kuliner.
Selama hampir 3 bulan penyelenggaraannya, inisiatif #DukungUMKMKuliner diikuti lebih dari 700 pelaku UMKM Kuliner dari berbagai wilayah Indonesia. Secara umum penyelenggaraan inisiatif ini terbagi menjadi tiga rangkaian besar yaitu, pelatihan yang memberikan berbagai tips kreatif agar bisnis UMKM Kuliner naik kelas, kompetisi bisnis yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu Best Food Menu, Best Packaging Design dan Best Marketing Promotion, serta konferensi pers sekaligus pengumuman pemenang kompetisi.
Penyelenggaraan program #DukungUMKMKuliner di tahun kedua ini kembali kembali bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari komunitas Sahabat UMKM, GrabFood, NielsenIQ, Food Vlogger and F&B Business Owner MGDALENAF, serta Najla Bisyir selaku Owner & Founder Bittersweet by Najla.
Anindita Septadiani, Research Director NielsenIQ menjelaskan kebangkitan ekonomi pada industri UMKM juga didukung oleh temuan NielsenIQ dalam Household Spending Survey, dimana terdapat peningkatan alokasi pengeluaran rumah tangga untuk leisure activity, salah satunya untuk aktivitas makan diluar, dari 27% pada Q2 2021 menjadi 30% dari total biaya pengeluaran rumah tangga pada Q2 2022.
“Agar bisa naik kelas, UMKM diharapkan jeli melihat peluang dan memahami perilaku konsumen dengan merumuskan strategi berkualitas, diantaranya dengan cara kolaborasi menu menggunakan produk berkualitas, memaksimalkan promosi digital dan layanan online delivery, serta berinovasi sesuai dengan tren yang sedang berkembang,” jelas Anindita
Tidak dapat kita pungkiri bahwa UMKM memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Bahkan, UMKM juga terbukti memiliki resiliensi dan kecepatan pemulihan yang baik dalam menghadapi masa krisis. Faisal Hasan Basri, Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM pun setuju bahwa UMKM kuliner memiliki kesempatan yang besar untuk naik kelas, selama konsisten dalam mengembangkan kualitas bisnisnya.
Roy Nugroho, Director of Grab for Business Indonesia yang hadir pada sesi konferensi pers turut memberikan pandangan terhadap langkah yang bisa diambil oleh pelaku UMKM untuk naik kelas, yakni melalui inovasi dan teknologi.
“Mondelez Indonesia berharap hadirnya inisiatif #DukungUMKMKuliner tahun ini dapat menjadi dukungan nyata dari perusahaan dalam mendukung pengembangan usaha dari pelaku UMKM kuliner agar dapat naik kelas dengan meningkatkan berkualitas, sekaligus mendorong percepatan pemulihan perekonomian Indonesia,” tutup Parveen.