hitcounter
Monday , February 10 2025

Milenials Punya Peran Ciptakan Budaya Literasi di Ruang Digital dengan Konten Positif

Di tengah konvergensi digital yang membuat arus informasi menjadi semakin cepat dan kemunculan teknologi, lahir profesi baru seperti content creator atau infulencer. Profesi yang makin digemari milenials ini pun bisa menjadi cara untuk menciptakan budaya positif di dunia digital lewat konten yang bermanfaat dan inspiratif.

“Peran serta generasi milenials di sini bisa mendistribusikan konten positif, yang melawan hoax. Sambil membuat konten milenials juga dapat ikut menumbuhkan perekonomian lewat industri kreatif,” ujar Dendy Muris, Dosen Komunikasi dari Instirut Komunikasi dan Bisnis LSPR saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bogor, Jawa Barat I,  Senin (6/9/2021).

Dia pun memberikan tips dan trik untuk milenials yang ingin menjadi content creator. Di antaranya dengan memperhatikan pra produksi, proses, hingga pasca produksi. Lalu seorang content creator juga membuat personal branding yang akan memengaruhi bagaimana audiens melihatnya saat tampil di publik.

Saat ini bentuk konten juga sudah semakin spesifik, karena itu seorang content creator harus tahu target audience mereka dan platform yang dipilih. Seorang content creator juga jangan asik sendiri, namun harus memaksimalkan partisipasi dari audiens misalnya dengan membuat kuis, give away, serta jangan lupa untuk membalas komentar.

“Partisipasi audiens menjadi salah satu tolak ukur berhasil tidaknya sebuah konten, jadi maksimalkan,” katanya lagi.

Dendy pun mengingatkan para milenials untuk bijak saat membuat konten serta memakai sosial media dengan berpedoman pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sehingga budaya digital yang tercipta adalah lingkungan yang sehat dalam berinternet.

Webinar Literasi Digital di Kota Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Willy Bachtiar, Dosen & Humas Sekolah Vokasi IPB, Hudi Santoso, Dosen Prodi Komunikasi Sekolah Vokasi IPB, dan Ana Agustin, Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

USB Hub 9-in 1 TP-Link UH9120C, Solusi Praktis untuk Para Multitasker

Jakarta, Vakansi – Laptop modern memang menawarkan desain yang tipis dan ringan, namun sering kali …

Leave a Reply