Magelang, Vakansi – Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, akan terus terjaga dari aspek wisata maupun nilai spiritualnya. Melalui PT Aviasi Pariwisata (Persero) atau InJourney, Borobudur akan menjadi destinasi pariwisata spiritual kelas dunia.
“Kami, BUMN terus memastikan aset-aset yang dikelola oleh BUMN ini bermanfaat, termasuk candi Borobudur. Kita ingin menjaga keseimbangan sebagai wisata, tapi yang paling penting adalah spiritualnya.” katanya saat menghadiri pelepasan lampion pada Festival Purnama di rangkaian perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Erick Thohir menyebutkan agar ekosistem dapat dikelola dengan baik, salah satunya melalui BUMN Holding Pariwisata dan Pendukungnya, InJourney.
“Saya benar-benar ingin memastikan asset-aset BUMN punya value yang baik. Bagaimana waktu itu kita bentuk InJourney untuk memastikan ini menjadi ekosistem pariwisata yang baik,” ungkapnya.
InJourney, secara terus menerus melakukan penataan ulang Candi Borobudur dengan melakukan berbagai terobosan menyiapkan Borobudur sebagai destinasi wisata spiritual. Penyusunan masterplan yang menyeluruh juga tengah dilakukan oleh InJourney dengan 4 prioritas utama. Pertama yaitu menjadikan Candi Borobudur sebagai kawasan konservasi, kedua mengembalikan fungsi Candi Borobudur sebagai salah satu pusat tujuan wisata spiritual, ketiga menjadikan Candi Borobudur sebagai sarana edukasi warisan budaya dan yang terakhir adalah menjadi penggerak kegiatan ekonomi bagi masyarakat di kawasan sekitar Candi Borobudur. Beberapa hasil upaya InJourney tersebut diantaranya terbukti dengan lancar dan khusuknya prosesi perayaan Waisak yang dipusatkan di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, mengatakan perayaan tahun ini menjadi momentum menyatukan semangat kolaborasi seluruh stakeholder dan elemen masyarakat dalam mendorong Candi Borobudur menjadi destinasi spiritual umat Buddha seluruh dunia.
Dony memaparkan perayaan ini terselenggara berkat kerja sama dan dukungan berbagai pihak. Yakni Kementerian BUMN, anak usaha InJourney, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang serta stakeholder terkait lainnya.
“Ini merupakan pertama kali kolaborasi yang sangat signifikan. Kita harapkan ke depannya kerja sama antara kami dengan saudara-saudara umat Buddha semakin erat, dan kita harapkan di tahun-tahun mendatang lebih maksimal lagi,” ungkap Dony.
InJourney bersama anak usahanya TWC, lanjutnya, membantu seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk membantu kelancaran dan keberhasilan perayaan puncak Waisak tahun ini. Salah satunya dengan diberlakukan sistem zonasi atau pemetaan kawasan bagi wisatawan. Pemetaan ini melingkupi kepentingan konservasi, spiritual, edukasi dan komersial. Dengan pembagian zona tersebut, umat Buddha yang beribadah bisa khusyuk dan masyarakat bisa menikmati wisata di Candi Borobudur tanpa mengganggu yang beribadah. Sehingga, semua aktivitas di dalam kawasan Candi Borobudur dapa berlangsung dengan seimbang.
“Kami banyak sekali melakukan pertemuan dengan saudara-saudara umat Buddha, bagaimana kita menjadikan Borobudur tidak hanya sebagai satu warisan budaya tentunya, tapi kami juga menginginkan ada soul di dalam Candi Borobudur,” ungkapnya.
Selain itu, InJourney dengan dukungan Kementerian BUMN serta stakeholders turut mendukung terimplementasikannya sistem Single Authority Management. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden yang terupdate dalam Rapat Terbatas tentang Pariwisata Borobudur Tanggal 14 Juni 2022 lalu untuk mewujudkan pengelolaan yang terintegrasi di Kawasan Cagar Budaya.
“Ke depan, kami akan mengimplentasikan Single Authority Management agar kedepannya dapat mewujudkan Kawasan Cagar Budaya Candi Borobudur dan Kawasan Cagar Budaya Candi Prambanan dengan mengembangkan unsur-unsur konservasi, spiritual, edukasi dan ekonomi pariwisata di Indonesia.” Pungkas Dony.