Konektivitas angkutan udara masih menjadi permasalahan utama dalam dunia pariwisata, untuk Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, pada 17 April 2017 kemarin melakukan kunjungan kerja ke beberapa kantor maskapai penerbangan. Salah satunya ke Sriwijaya Air.
“Saya meminta ke Sriwijaya Group lebih cepat mengembangkan direct flight dari China dan sudah harus menuju regular flight. Bukan lagi chartered flight,” kata Arief.
Arief menggungkapkan, wisatawan China mempunyai pangsa pasar yang sangat bagus, dan China adalah pasar utama Indonesia, selain Singapore, Malaysia, Australia, dan Jepang. China dari secundary city, itu masih sangat besar pasarnya, sustainable dan spread.
Lanjut Arief, dari delapan direct flight yang dimiliki Sriwijaya dari China, tiga flight sudah full reguler. “Mohon rekan-rekan dari Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura II dan Angkasa Pura I yang di Bali, lima flight ini sudah terbang, tetapi statusnya masih charter. Status dari charter semoga nanti bisa diubah ke schedule sehingga ada delapan direct flight reguler dari Sriwijaya,” ujarnya.
Arief menjelaskan, target wisman tahun ini 15 juta dibandingkan tahun lanu 12 juta, itu presentasinya growth-nya juga 25%. Total armada di Sriwijaya itu mencapai 52 dan akan tambah 13 armada di tahun ini. “Dengan banyaknya maskapai, Sriwijaya sudah memenuhi meskipun yang 13 itu Narrow body dan saya berharap Sriwijaya bisa membantu target wisman yang ditetapkan pemerintah,” papar Arief.
Toto Nursatyo, Commercial Director Sriwijaya Air, menambahkan, Sriwijaya siap menggarap wisatawan dari China tidak hanya menuju Bali dan Lombok saja. Tetapi juga sedang menggarap tujuan Bintan, Belitung dan Danau Toba.
“Bintan sedang kita garap, tetapi di Bintan sendiri sedang ada masalah mengenai aksebilitas, bandaranya masih belum maksimal. Lalu ada destinasi Belitung, bandara di Belitung baru saja dibuka untuk internasional. Setelah itu ada Danau Toba,” ungkap.
Toto mengatakan, Danau Toba sangat ‘seksi’ bagi wisatawan asal China, meski insfrastruktur bandara masih belum memadai pesawat besar. Bandara Silangit, saat ini hanya bisa dilandasi pesawat kecil saja belum bisa menggunakan pesawat dengan tipe 738. Tetapi pihaknya optimis lama-lama akan menjadi destinasi utama.
Tidak hanya itu, Manado juga akan dimaksimalkan, kota yang sudah diterbangi Sriwjaya ini cukup sukses mendatangkan wisatawan China kesana. “Berikutnya Ternate yang sangat diminati karena terdapat Morotai dan sekelilingnya. Seperti diketahui market China memang sangat suka dengan pantai,” tambah Toto.
Menurut Toto, tahun ini Sriwjaya akan menambah sebanyak 13 pesawat, di dalamnya juga terdapat pesawat berjenis Wide Body.
“Kami menargetkan jumlah penumpang tahun ini naik 12% dari 7%. Tahun 2017 Kita berharap bisa membawa Wisman sebanyak 1 juta. Kita optimistis program delapan destinasi direct flight dari China bisa berjalan,” ujarnya.