Ada beberapa cara memverifikasi konten negatif atau yang harus kita lakukan untuk melawan banjir konten negatif. Dimulai dari kita harus bisa membedakan motivasi dalam mencari informasi, semua tergantung dari dorongan kita sendiri dalam mencari informasi. Karena sesungguhnya kita harus pintar dalam mencari informasi mana yang termasuk positif dan negatif.
Hal tersebut disampaikan Risnandar Kurnia Ilahi guru SMPN 3 Cibadak, Sukabumi. Kemudian mengendalikan keinginan dalam mengakses informasi. Ini juga tergantung kepada diri kita sendiri. Jangan sampai kita tanpa sadar hanya karena ingin pamer kita membagikan informasi yang belum tentu kebenarannya.
“Kita harus mencari informasi yang bermanfaat, cerdas mengendalikan diri kita untuk tidak mengambil semua informasi yang ada, harus dapat memilih yang bermanfaat saja untuk kita dan orang lain. Lalu kita jangan mengakses informasi yang dapat merugikan diri sendiri orang lain seperti radikalisme, kriminalitas, predator seks dan yang dapat merusak moral lainnya. Kita harus mencegah kejahatan kejahatan tersebut cukup meresahkan lingkungan kita ditambah di saat pandemi ini tingkat kriminalitas semakin tinggi,” jelasnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (15/11/2021).
Cara kita menggunakan teknologi dapat mempengaruhi nasib kita atau orang lain. Namun jika kita tidak menaruh respek pada orang, maka teknologi dapat menjadi sebab bagi penderitaan manusia diri kita atau orang lain. Penghargaan pada diri sendiri akan menjaga kepentingan kita di dunia digital. Kita akan bijak mengekspos diri kita melalui pesan yang kita buat dan kita bagikan.
Kita juga dapat memberi penghargaan kepada orang lain untuk penerapan prinsip tersebut pada media sosial. Menyadari bahwa masyarakat yang sehat tidak hanya dipengaruhi oleh kehidupan sosial di dunia nyata namun juga oleh situasi di dunia maya.
“Sebab kini budaya digital sudah masuk dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Alangkah lebih baiknya jika kita juga sadar untuk selalu menjaga perilaku di dunia maya,” jelasnya.
Konten negatif dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan kita di dunia digital sehingga wajib kita perangi. Apalagi untuk generasi muda yang dapat menghancurkan masa depan mereka. Sebagai warga kita semua memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi, bahu membahu berkolaborasi menciptakan masyarakat yang sehat di ruang digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (15/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Virgina Aurelia (Owner Divetolife.id), Rizky Aliyya Julianda (Instruktur Edukasia4ID), Fadlan Fadhillah (Pendamping Guru Penggerak Kemendikbudristek), dan Kila Shafia sebagai Key Opinion Leader
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.