Kita memiliki karakter yang unik dengan beragam budaya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengingat pilar budaya agar bisa memaksimalkan literasi digital yang berbasiskan nilai-nilai Indonesia.
Sebagai warga digital, selain melek internet kita juga aktif di media sosial. Teknologi dan interner mengubah perspektif dan cara hidup kita dalam bermasyarakat, seperti saat berinteraksi, berperilaku, dan berpikir. KIta juga berperan mendukung budaya kreatif, produktif, dan sehat di ruang digital.
āKita bisa melihat budaya digital sebagai peluang baru untuk membangun personal branding, menjadi jurnalisme warga digital, dan bisnis online. Jurnakisme warga digital di mana kita bisa menciptakan konten,ā tutur Dee Rahma seorang Digital Marketing Stategist dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021).
Ia menyampaikan, saat ini kita dengan mudahnya menyampaikan opini melalui platform digital. Akan tetapi, kita tetap perlu memfilter opini dan konten yang diunggah di platform digital. Agar ruang digital yang dimiliki tidak hanya kreatif dan produktif, tetapi juga sehat.
āUntuk menjadi warga digital yang cerdas, kita perlu melengkapinya dengan sikap bijaksana agar bisa memberikan dampak positif, dan menjadi netizen yang berbudaya,ā ungkapnya.
Kita perlu membuka pikiran dan hati dan menanamkan bahwa kita berada di kondisi masyarakat multikultural. Sehingga kita bisa lebih melihat sesuatu dengan multiperspektif. Kemudian, mengunggah konten positif, kreatif, dan produktif agar karya-karya yang dibuat bisa dilihat orang lain. Mengabaikan konten SARA, lebih baik mengapresiasi, menghargai, dan menyebarkan konten positif.
Selain itu, meyakini keberagaman budaya Indonesia yang kita miliki saat ini sebagai sebuah kekuatan. Oleh karena itu, agar mudah menerima, perlu sikap saling memahami dan saling toleransi. Kita bisa mengkreasikan dan menggabungkan kreatifitas dengan budaya Indonesia.
Ia mengatakan, ketika kita tidak menerapkan pilar budaya tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa budaya luhur nantinya akan tergerus, masyarakat menjadi mudah diadu domba. Lalu, bisa terjadi pengklaiman budaya oleh negara lain.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Aditya Nova Putra (Ketua Jurusan Hotel Pariwisata International University Liasson Indonesia), Syarief Hidayatulloh (Digital Strategist Hello Monday Morning), Hellen Citra Dewi (Psikolog dan Trainer SEJIWA), dan Fanny Febriana (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 ā untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.