hitcounter
Friday , September 20 2024

Menghindari Kecanduan Gadget dengan Screen Time

Percepatan transformasi digital memberikan tantangan kepada para orangtua untuk menjaga anak agar bisa memanfaatkan sisi positif internet dan menghindari dampak negatifnya. Mulai dari paparan konten negatif, penipuan daring, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital hingga kecanduan gadget.

“Sebagai orang tua kita tidak ingin anak hanyut di dunia digital. Tapi juga ingin anak aktif, bertanggung jawab dan memiliki sosial skills yang baik di masyarakat,” ujar Diena Haryana, Founder SEJIWA saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat I, Selasa (28/9/2021).

Pada bagian ini peran penting orang tua untuk membimbing anak di tengah pesatnya perkembangan era digital. Orang tua dapat memulainya dengan melakukan gaya komunikasi asertif kepada anak yakni tidak hanya ingin didengarkan namun mau berdiskusi dan mendengarkan pendapat anak. Akan tetapi yang paling penting untuk menghindari anak dari kecanduan gadget adalah dengan screen time yaitu membatasi waktu penggunaan gawai sesuai usia anak.

Orangtua harus mengajarkan aturan digital pada anak seperti membatasi screen time, di mana untuk anak usia 0-2 tahun sama sekali tidak boleh terpapar gawai. Usia 2-3 tahun hanya 30 menit per hari, sementara usia 3-5 tahun hanya 1 jam dengan games yang dipilih anak di bawah pengawasan orang tua dan di atas 5 tahun maksimal 2 jam sehari.

“Mengoptimalkan screen time bisa dilakukan dengan mengikuti batas usia anak saat mengundu sesuatu, perhatikan history dari gawai yang digunakan, dan menggunakan gawai seperlunya. Selanjutnya orangtua harus fokus pada perkembangan anak, gawai hanya sarana saja dan berikan variasi kegiatan agar tidak bosan,” ujar Diena,

Di samping itu dia pun memberikan saran agar orang tua menerapkan zona bebas gawai untuk anak di rumah, sehingga anak terbiasa berinteraksi dengan anggota keluarganya. Zona benas gawai ini beberapa di antaranya di ruang makan dan ruang tidur. Biasakan anak hadir di meja makan, mengizinkan mereka untuk curhat dan saling menghibur.

Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa  Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini ada beberapa nara sumber lainnya yang ikut hadir di antaranya Henry V. Herlambang, CMO Kadobox, Eka Sandi, Pembina Forum Osis Kabupaten Bandung Barat, dan Andri Y Ramdani, Wakasek Kurikulum SMAN 1 Cililin. digital.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

WiZ Smart Lighting Warnai Setiap Momen di Rumah

Jakarta, Vakansi – Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin global dalam industri pencahayaan, resmi meluncurkan untuk pertama …

Leave a Reply