Ketika bermedia sosial, kita sepatutnya menjaga kemanan. Sebab di sana kita berjejaring dengan seluruh pengguna digital yang tidak terbatas wilayah. Platform media sosial pun menyajikan fitur kemanan yang dapat kita pakai supaya kita lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi mereka
Ridwan Setiawan, dosen Institut Teknologi Garut mencontohkan, Facebook memiliki banyak fitur seperti blocking untuk mencegah seseorang menghubungi kita atau melihat konten kita. Activity log yakni catatan semua aktivitas Facebook kita. Misalkan Facebook kita tidak merasa login lalu tiba-tiba ada status bukan kita yang buat. Kita dapat mengecek di activity log siapa saja atau device mana saja yang login menggunakan akun kita.
Ada juga fitur social reporting untuk membantu orang menangani masalah yang tidak melanggar syarat dan ketentuan Facebook. “Misalnya ketika awal pandemi ada di Indonesia untuk tidak membuat panik Facebook memfilter posting-an dari para penggunanya. Jika ada unsur tulisan mengenai virus akan tidak tayang atau ditangguhkan,” ujarnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021) siang.
Fitur lainnya, View As, melihat seperti apa linimasa Anda di mata orang lain sama. Timeline review untuk meninjau foto atau posting-an yang telah kita tandai sebelum muncul di linimasa. Jadi, jika ada orang yang ingin men-tag foto kita atau di statusnya.
“Nanti akan ada timeline review disetujui atau tidak orang tersebut men-tag diri kita di halaman Facebook-nya. Meskipun ini tidak bisa menghapus tagging masih tetap ada di halaman Facebook-nya, namun tidak ada di beranda kita,” jelasnya.
Aplikasi privacy control, apa saja yang Anda bagikan dengan aplikasi pihak ketiga di Facebook. Beberapa aplikasi sudah cukup banyak yang sering menggunakan username dengan Facebook.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021) siang, juga menghadirkan pembicara, Andro Hartanto (CEO IOJIN), Tim Hendrawan (Creative Director), Iwan Sopian (Pendidik dan Pakar IT), dan Shinta Putri sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.