hitcounter
Saturday , January 18 2025

Mencegah Pencurian dan Penyalahgunaan Data di Internet

Peningkatan jumlah pengguna internet menjadi indikasi masyarakat makin cakap digital. Namun ternyata kecakapan digital bukan sekadar dalam penggunaan teknologinya saja, tapi termasuk kemampuan bijak memilah informasi di ruang digital hingga pintar mengelola sumber daya digital agar tetap aman.

Asyraf Ilmansyah, Data Scientist & Analyst BRI mengatakan era digital yang tengah berlangsung membuat masyarakat dimanjakan dengan kemudahan. Namun teknologi memiliki ancaman, mulai dari tindak penipuan, hoaks hingga upaya pencurian data yang digunakan untuk mengambil keuntungan dan menimbulkan kerugian pengguna.

ā€œKita jaga data rahasia pribadi kita, jaga PIN, kode autentifikasi kita, password jangan diberi begitu aja, dan kita harus proteksi juga perangkat digital kita,ā€ ujarnya saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I,Ā  pada Rabu (17/11/2021).

Di era internet seperti sekarang setiap orang akhirnya harus bisa mengelola identitas digital agar tetap aman dengan mengasah kemampuan kompetensi media digital. Keamanan yang perlu dipahami yakni membuka situs yang resmi, tidak memakai wifi public, menyeleksi apa yang diunggah, verifikasi apa yang diunggah, berhati-hati membagikan informasi, dan memerhatikan akses URL situs.

Tak hanya itu, sebagai bagian dari masyarakat yang sudah melek digital bahkan pengguna harus memahami bagaimana cara menghindari penipuan digital. Seperti tidak mudah percaya dan selalu mengecek informasi terlebih dulu, teliti dengan iklan di website, jangan tertipu akun palsu, dan menjaga kerahasiaan data pribadi seperti nama lengkap, KTP, SIM, hingga tidak membagikan kode OTP.

Webinar Literasi Digital di Kota Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Webinar kali ini juga mengundang nara sumber seperti Eha Julaeha Kepala Sekolah SMAN 13 Bekasi, Rini Widiastuti, Wakil Kepsek Bidang Kurikulum SMAN 13 Bekasi, Dessy Natalia, Asst Lecturer & Industrial Placement Staff UBM, dan Fanny Fabriana, seorang Public Figure.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

ASUS Vivobook S 14 OLED Kini Hadir dengan Prosesor IntelĀ® Coreā„¢ Ultra (Series-2)

Jakarta, Vakansi ā€“ ASUS merilis lini produk Vivobook S 14 OLED (S5406SA). Dibandingkan dengan model …

Leave a Reply