Segala sesuatunya saat ini bisa dijual secara online. Dalam usaha online ini, kita memerlukan digital marketing untuk menambah penghasilan. Digital marketing merupakan proses kegiatan marketing yang terjadi di platform digital sedangkan internet marketing ialah bagian dari digital marketing yang menargetkan orang yang berada di internet.
Evan Samuel Hizkia Kano seorang Digital Marketing Strategist menjabarkan bahwa internet marketing terdiri atas CRM marketing, search engine, media sosial, website banner, online community, dan influencer/KOL.
Digital marketing harus dilakukan karena tingginya peluang di dunia digital. Hal ini didukung oleh banyaknya pengguna internet di Indonesia dan lama waktu menggunakannya. Alasan lainnya karena hampir seluruh industri perlahan go digital.
“Digital marketing itu terukur dan terhitung. Kalau pakai billboard atau plang kita enggak bisa hitung berapa orang yang lihat iklan kita. Kalau digital kita bisa ukur berapa orang yang lihat, klik, masukkan keranjang, dan beli. Karena ini orang harus ke digital marketing,” papar Evan dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (19/10/2021) pagi.
Ia mengatakan, sebelum masuk ke digital marketing terdapat tiga pilar yang harus dimengerti dan dipahami, yaitu prepare, configure, dan execute. Pertama, prepare atau persiapan. Hal ini dimulai dengan mindset mengapa kita harus melakukan digital marketing yaitu karena data dan kehidupan serba online. Kemudian, tujuan kita dalam membuat digital marketing, seperti untuk meningkatkan penjualan, engagement, awareness, atau data. Lalu, menyusun strategi digital marketing untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kedua, pada pilar configure, kita perlu mengkonfigurasikan audiens kita dan apa yang mereka lakukan di internet, platform yang sering digunakan audiens, strategi kompetitor, serta konten apa yang cocok untuk usaha kita. Konten tersebut disesuaikan juga dengan audiens dan platform.
Ketiga, eksekusi konten, iklan digital, dan CRM support. Tujuannya agar bisa mendapat awareness dari audiens. Konten marketing ini akan menghasilkan sebuah percakapan antara kita dan audiens.
“Membangun hubungan dengan audiens itu penting. Jadi kalau ada audiens atau followers yang direct messages atau komentar semuanya harus dibalas,” ujarnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (19/10/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara, Frendy Winardi (Founder Royale Rejuvia Aesthetic Clinic), Ipan Zulfikri (Ketua Relawan TIK Kota Tasikmalaya), Andi Astrid Kaulika (Account Manager – Entrepreneur), dan Afiahandita sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.