Pertumbuhan pengguna internet dan berbagai platform digital di era transformasi teknologi membuka peluang memunculkan kreatifitas dan produktivitas lewat jejaring internet. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan budaya kreatif dan produktif di ruang digital secara sehat dan positif.
Hesty Maureen, Founder & Principal Paris Dela Mode Fashion School mengatakan perilaku budaya berkomunikasi yang mengedepankan etika masyarakat Indonesia di dunia nyata harus dipertahankan di era digitalisasi saat interaksi berpindah ke ruang digital. Hal ini menjadi tantangan digital ekonomi di Indonesia, termasuk kemampuan cyber security, pembangunan sumber daya manusia, ketersediaan akses yang merata hingga regulasi yang belum menyeimbangkan kemajuan zaman.
Di semping itu harus ada peran serta masyarakat dalam menciptakan budaya kreatif dan produktif, seperti memilah informasi apa yang dikonsumsi agar memberikan manfaat. Kebiasaan tersebut menurutnya bisa dilakukan mulai dari lingkup terkecil keluarga yang dicontohkan para orangtua.
âBudaya kreatif dan produktif lewat konten digital juga dapat dilakukan dengan cara berbagi ilmu,â ujarnya saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, pada Selasa (16/11/2021).
Yakni denhan menyebarkan semangat positif dan melakukan kolaborasi mempertemukan budaya nyata dengan digital. Konten digital sebenarnya pun merupakan sarana edukasi di berbagai bidang, termasuk untuk menyebarkan keindahan alam Nusantara dan budaya. Salah satunya mengunggah nyanyian dengan keragaman bahasa daerah, kuliner dan hal positif lainnya berupa kekayaan yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut jika dilakukan akan mendukung penyebaran budaya Indonesia di ruang digital.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Iman Darmawan, seorang Fasilitator Public Speaking, Indra Brasco, seorang Dadpreneur, Mona Ratuliu, Founder ParenThink, dan Nyimas Indriana, Food & Beauty Enthusiast.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.