Internet telah menjadi keseharian setiap orang, digunakan untuk mendukung aktivitas dan memberikan kemudahan. Tak terpaku pada usia, sejak pandemi internet juga digunakan anak untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun tentu ada batasannya untuk anak-anak, sebab ada banyak hal negatif mengenai internet di samping manfaatnya.
Peran orangtua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet pada anak sangatlah penting. Idayanti Sudiro, seorang Certified life and Wellness Coach mengungkapkan perlu adanya hubungan yang berkualitas dan penuh kasih sayang antara orangtua dan anak untuk membentengi anak dari paparan negatif internet. Hal tersebut bisa dibangun melalui komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua, serta membiarkan anak untuk bisa mengemukakan pendapatnya.
“Selain itu orangtua perlu melek digital, termasuk mengetahui cara mengatur parental control dan fitur proxy (VPN),” kata Idayanti saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, pada Selasa (21/9/2021).
Orangtua juga harus menjadi role model atau contoh bagi anak dalam pemakaian internet yang sehat. Bila orangtua melarang anak memakai gawai di ruang tidur dan ruang keluarga, maka orangtua harus melakukan hal yang sama. Begitu juga menempatkan meja makan sebagai tempat orangtua bekerja sibuk dengan laptopnya, sementara anak dengan gawainya. Orangtua dan anak mesti memiliki kesepakatan tertentu agar penggunaan internet menjadi aman dan nyaman.
“Rasanya di zaman sekarang nggak bisa seperti zaman dulu, anak bila diberi tahu orangtua akan diam. Makanya yang paling efektif untuk kemamanan internet anak adalah dengan menjadi contoh,” katanya lagi.
Orangtua pun dapat menjadikan waktu komunikasi sebagai sarana edukasi, dengan cara menjadi teman yang asik bagi anak. Kemudian di sela-sela waktu bersama, sempatkan memberi pengetahuan mengenai bahaya predator anak di internet, ujaran kebencian, dan cyberbullying. Kemudian orangtua juga perlu menemani anak saat mengakses internet sambil memberikan edukasi situs mana yang berguna dan bermanfaat.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya Maria Natasya, seorang Graphic Designer, Goretti Meiliani, Project & Planning Section Head Binus Group, dan Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategist.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.