Indonesia merupakan pemakai internet terbesar ke-4 di dunia, dengan 202,6 juta pengguna dan 170 juta orang yang telah aktif di media sosial. Bisa dibayangkan potensi besar dari media sosial jika digunakan untuk sarana berbisnis lewat digital marketing.
Seperti yang dilakukan Michiko Utoyo ketika memulai bisnis jasa titip yang saat ini populer disebut jastip. Dia menggunakan berbagai platform seperi WhatâsApp, Facebook hingga Instagram untuk berkomunikasi dengan pembelinya. Semua itu berawal sejak kuliah dan bekerja di Singapura, begitu pulang ke Indonesia dia selalu mendapat pesanan titipan makanan atau barang dari koleganya.
âWaktu itu yang terpikir gimana nambah uang jajan. Aku melihat celah, ajang titip beli menjadi sesuatu yang produktif menghasilkan,â sebut Michiko saat webinar Literasi Digital wilayah Jabar I Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Kamis (28/10/2021).
Saat itu menurutnya belum ada istilah jastip, dia hanya disebut sebagai personal shopper. Begitu dia sudah menetap di Indonesia jastip tersebut tetap berjalan karena kegemarannya traveling ke berbagai tempat. Lewat jastip tersebut dia pun menambah jaringan pertemanan dan tentu saja uang tambahan.
Nah, untuk menjalankan bisnisnya, Michiko biasanya membuat pengumuman di Instagram yang menghubungkan link WhatâsApp untuk melakukan pemesanan atau PO. Memulai di tahun 2003, ketika itu platform yang tersedia barulah BBM, dan kini dia lebih banyak berbagi infor lewat grup WhatâsApp. Menurut Michiko, dalam menjalankan jastip tersebut sosial network akhirnya menjadi aset.
Karena itu, dia pun terus menjalin hubungan baik dengan klien, bukan sekadar sebagai penjual dan pembeli saja.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Maria Ivana, seorang Graphic Designer, Monica Eveline, Digital Strategic Diana Bakery, Elvira Fitri, Manager External Student Affairs di Universitas Multimedia Nusantara, dan Eko Ariesta, Founder & CEO Enterpro.id.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.