Geliat UMKM di Indonesia dengan datangnya pandemi Covid-19 untuk masuk ke marketplace meningkat. Sebanyak 15,3juta UMKM akhirnya masuk ke platform digital hingga akhir Agustus 2021, namun masih ada sekitar 28 juta UMKM lagi yang masih dalam proses konfirmasi pendataan.
Dukungan pemerintah agar UMKM bias selamat di masa pandemic ini bias dilihat dari keberadaan Relawan Pandu Digital dari Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informasi. Mereka melakukan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan pemanfaatan marketplace yang menunjang pelaku UMKM dalam berdagang.
“Ada begitu banyak marketplace yang bias dipilih pemilik usaha, beberapa tips diperlukan agar bias memilih yang tepat,” kata Dona Venny taria, Owner New Life (online shop) saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Kamis (14/10/2021).
Hal yang pertama kali menjadi pertimbangan menurut dia adalah pemilihan jenis aplikasi marketplace yang user friendly. Dengan ciri-ciri mudah untuk update produk dan harga, bias mendapatkan untung besar namun modal kecil, ada gratis iklan took dan produk, memiliki jangkauan luas di dalam maupun luar negeri, serta bebas biaya transfer ke rekening penjual.
Selain itu menurutnya, untuk bias sukses berjualan online, pemilik usaha harus memerhatikan pemilihan jenis produk, sumber produk, waktu pengerjaan, stock barang, hingga packaging. Lebih lanjut, dia pun menceritakan sedikit mengenai New Life yang merupakan toko online berupa barang-barang pre-love yang sudah tidak terpakai. Konsep tersebut dia dapatkan inspirasinya dari Marie Kondo, seorang pakar menata rumah dari Jepang yang terkenal dengan konsep minimalisnya.
Di masa pandemi saat hanya di rumah saja dan menjalani Work From Home (WFH) akhirnya dia membuka tokonya dan menjual barang-barangnya yang tidak terpakai lagi. Dari kondisi itu, dia bias membuat rumahnya lebih lapang karena barang tak terpakai berkurang dan benda yang dijual pun memiliki manfaat bagi orang lain.
Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula narasumberseperti Goretti Meiliani, Project & Planning Section Head Binus Group, Irma Nawangwulan, Lecture di IULI, Taufik Hidayat, Kepala UPT IT dan Dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Syekh Yusuf, dan Joana Lee, Fitnes & Beauty Enthusiast.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.