Survei dari HootSuit dan We Are Social menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini telah mencapai 202,6 juta orang atau 73,7% dari total jumlah penduduk yaitu 274,9 juta pada tahun 2021.
Proporsi kepemilikan perangkat pengakses internet di kalangan pengguna di Indonesia tahun 2021 pada rentang usia 16-64 tahun sebesar 98,3%. Apabila perangkat ini digunakan dengan baik, maka segala manfaat dan kemudahan informasi bisa diperoleh.
Namun, cukup mencengangkan bahwa survei Microsoft dalam Digital Civility Index (DCI) tahun 2020 yang dipublikasikan pada Februari 2021 lalu mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya. Karena netizen Indonesia masuk dalam urutan terbawah di tingkat Asia Pasifik.
“Hal ini bertolak belakang dengan kesan yang selama ini dimiliki masyarakat di Indonesia dalam keramahtamahannya, serta budaya toleransi saling menghormati dan menghargai sesama,” kata Willy Bachtiar, Dosen & Humas Sekolah Vokasi IPB saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, pada Selasa (5/10/2021).
Perilaku berselancar di dunia maya dan aplikasi media sosial yang tidak sesuai etika dan menyebabkan masalah keberadaban dunia maya antara lain penyebarluasan hoaks, ujaran kebencian, cyberbullying, penipuan, pornografi, dan tindakan sengaja memancing kemarahan.
Menurut Willy, rendahnya etika bermedia sosial netizen Indonesia antara lain ditenggarai penetrasi internet yang sangat tinggi, pola komunikasi, menggunakan media sosial untuk menyampaikan sikap, kondisi sosial ekonomi, respons rasa frustasi, pola media sosial, dan tentunya karena rendahnya literasi digital.
“Pentingnya literasi digital untuk membangun netizen yang sopan dan beradab membuat literasi digital harus masuk dalam kurikulum pendidikan,” ujar Willy.
Selain itu mempercepat adaptasi orangtua sebagai generasi imigran native agar sejalan dengan anak sebagai generasi digital native yang telah akrab dengan teknologi sejak lahir. Literasi digital menurut dia juga membuat masyarakat berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi dan kemungkinan untuk berkolaborasi lebih besar.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Maria Natasya, Internal Communication Strategic Planner CIMB Niaga, Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning, dan Eddy P. Purnomo, Digital Business Project Manager OCBC NISP.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.