Pandemi merupakan masa sulit bagi pelaku usaha, namun berkat adaptasi dengan perkembangan zaman dan penggunaan sistem online semua dapat teratasi. Survey terbaru mengungkap, jutaan UMKM telah merambah ekosistem digital selama pandemi. Totalnya kini lebih dari 64 juta UMKM telah bergabung di marketplace keseluruhan.
“Para pelaku UMKM bisa bertahan di kala pandemi karena gabung di marketplace,” kata Irma Nawangwulan Kepala Program Studi Business & Management St.Gabriel’s Pre University saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, Rabu (17/11/2021).
Lebih lanjut dia pun mengajak agar para UMKM yang belum bergabung untuk bisa go digital. Namun ada beberapa persiapan sebeljm masuk ke marketplace, antara lain hindari kurang persiapan, belum paham terkait cara ikut promo di marketplace, tidak tahu cara merawat toko, dan sebaiknya jangan langsung gabung di banyak marketplace di awal padahal belum belajar cara mengelola toko.
Beberapa keuntungan bisa didapat para pelaku UMKM bergabung di marketplace. Seperti tidak perlu bayar uang sewa toko dan memiliki jangkauan lebih luas. Marketplace juga menjadi cara bertahan selama pandemi. Hasil survey KIC Katadata menyebutkan 77% UMKM terbantu dari marketplace dalam memasarkan produk sehingga bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi.
Di samping itu marketplace memiliki banyak program promo seperti gratis ongkir, cashback, hingga diskon yang memungkinkan sebagai pemasaran produk. Dengan cara ini, masih menurut data KIC sebanyak 72% konsumen menjadi tertarik untuk belanja di toko online milik UMKM. Selain itu 69% konsumen mengatakan marketplace aman untuk transaksi dan sebanyak 66% mengatakan mudah digunakan. Dengan bergabung di marketplace pelaku UMKM juga bisa memperluas jaringan bisnis.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Intan Maharani, COO PositiVibe, Aditya Nova, Ketua Jurusan Hotel & Pariwisata IULI, Mardiana R.L, Vice Principal in Kinderhouse Pre-School dan Inge Indriani, Founder Bumbukatjangkoe.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.