Setiap orang harus lebih berhati-hati serta waspada dalam segala aktivitas di era yang serba digital. Apalagi yang berhubungan dengan tersebarnya data pribadi seseorang yang bisa saja dicuri atau disalahgunakan untuk kejahatan seperti penipuan hingga pembobolan akun bank.
Maraknya penyalahgunaan data dapat dikihat dari laporan masyarakat yang diterima patroli siber. Di mana terdapat 5.862 total aduan selama September 2019 hingga September 2020, total kerugiannya pun mencapai 77,65 miliar. Aduan tersebut meliputi kasus penipuan, penghinaan, pengancaman, pemerasan, pemalsuan surat atau dokumen, hingga perdagangan ilegal.
“Data pribadi Anda adalah aset, jangan memberikannya ke sembarang pihak. Pastikan pihak yang menerima data bisa dipercaya, hindari klik situs dan link yang mencurigakan dan biasakan untuk tidak mengupload data sensitif di media sosial,” kata Martha Mariska Digital Banking Legal Counsel DBS Indonesia saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat,Jum’at (27/8/2021).
Dia pun memberikan beberapa tips untuk menjaga data pribadi antara lain:
1.Aktifkan fitur-fitur keamanan
Gunakan kata sandi atau password yang kuat. Jangan gunakan sandi dari informasi umum seperti nama, tanggal lahir, terlebih jangan menggunakan 1 password untuk semua akun. Gunakan juga fasilitas 2 Faktor Autentifikasi yang ada di tiap platform.
2.Mengunduh aplikasi dari situs resmi yang dipercaya seperti app store atau app android.
3.Rutinlah melakukan update aplikasi karena pengembang selalu memperbaikinya untuk menjaga agar informasi tidak diretas.
4.Jangan bagikan kode OTP. Sebab kode OTP sangatlah bersifat rahasia.
5.Log out setelah mengakses situs dari browser, apalagi jika itu dari perangkat di komputer dan ponsel orang lain.
6.Kembali pada setelan pabrik dan reset data sebelum menjual perangkat Anda.
Webinar Literasi Digital wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Teguh Kurniawan, Business Owner Bimasakti, Roky R. Tampubolon, seorang Praktisi Hukum, dan Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategist.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.