hitcounter
Thursday , December 12 2024

Manfaat Media Digital dalam Pendidikan Karakter Toleransi

Pandemi membawa perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Tanpa bisa mengantisipasi, segala perubahan membuat masyarakat harus belajar mengikuti arus baik pemanfaatan internet ke arah yang positif. Salah satunya ada perkembangan besar dari penggunaan media sosial di era yang baru ini.

“Media sosial digunakan juga untuk sarana penyebaran nilai-nilai toleransi dan kita harus mengendalikan isi konten yang akan kita buat dan sebarkan di media sosial,” kata Lucy Willar, Founder & COO iCanStudioLive saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Selasa (16/11/2021).

Dia mengatakan setiap pengguna perlu menyadari untuk membiasakan diri mengunggah pesan-pesan yang menumbuhkan toleransi dan kerja sama kolaborasi. Sebab di era ini individu tidak bisa bekerja sendiri, apalagi untuk membuat konten sebagai basis toleransi yang memerlukan dukungan kolaborasi. Hal tersebut bisa dilakukan mulai dari sendiri, secara monolog maupun dari keluarga.

Konten dengan segala bentuknya, teks, suara, hingga audio visual bisa menjadi saran penyebaran edukasi karakter toleransi. Dia pun mengajak agar setiap orang lebih pro aktif, kreatif, dan inovatif membuat karya. Dalam membuat konten tersebut tentunya harus mengenal audiens dan fokus, serta menggunakan media yang tepat. Sebab ada begitu banyak platform untuk mendistribusikan konten yang menyasar pada kebutuhan audiens tertentu.

Perkembangam generasi berikutnya pun akan dipengaruhi dengan pendidikan karakter saat ini, karena itu konten yang dibuat haruslah yang secara positif mendukung sebagai budaya bermedia digital masyarakat. Membanjiri internet dengan konten-konten positif menjadi cara agar pendidikan karakter tersebut bisa menjadi sebuah ekosistem positif di internet, sehingga dengan sendirinya konten negatif tidak bisa berkembang di Indonesia.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Triantono, Dosen Universitas Tidar Magelang, Muhammad Mukhlisin, Manager Program Yayasan Cahaya Guru, Ninik Rahayu, Tenaga Profesional Lemhamnas RI 2021, dan Louiss Regi, seorang Content Creator.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Tingkatkan Solusi Keamanan Siber, ITSEC Asia Jalin Kemitraan Strategis Dengan Senhasegura

Jakarta, Vakansi – PT ITSEC Asia Tbk, salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di Asia …

Leave a Reply