Malaysia Airlines telah pensiunkan seluruh armadanya yang menggunakan Boeing 777 dalam rangka program restrukturisasi.
Maskapai nasional Malaysia tersebut mengonfirmasi perjanjian codeshare terbaru dengan Emirates sehingga akan terjadi perubahan rute menuju Barat melalui Dubai. Perjanjian kerja sama itu secara tak langsung membuat seluruh armada B777-200 dipensiunkan. Dua dari pesawat B777-200 sebelumnya juga terlibat insiden hilangnya MH370 dan MH17.
Mengenai penggantian pesawat tersebut, secara bertahap Malaysia Airlines akan memesan empat Airbus baru jenis A350-900, yang akan tiba pada Oktober 2017. Malaysia Airlines menyatakan layout kursi untuk keempat pesawat tersebut masih dalam tahap finalisasi.
Menyusul diberhentikannya B777, Malaysia Airlines saat ini hanya memiliki 21 pesawat untuk rute jarak jauh, yang terdiri dari 15 A330-300 dan enam A380. Namun, armada A380 yang dimiliki itu akan menjalani perawatan secara bertahap pada kuartal kedua tahun 2016. Artinya, Malaysia Airlines akan kekurangan satu armada A380 hingga akhir 2016.
Sementara itu, armada A330 akan dirombak dengan penambahan kursi jenis baru di kelas bisnis. Pesawat pertama yang akan menggunakan kursi terbaru itu adalah pesawat rute Kuala Lumpur-Sydney pada akhir bulan ini, dan program perombakan seluruh kabin itu akan selesai pada 31 Agustus 2016.
“Kami fokus dalam membangun momentum dengan restrukturisasi pada 2016. Eksekusi yang cerdas dalam efisiensi biaya dan memperketat pengeluaran terbukti membuat kami lebih ramping dan lebih fokus. Masih banyak hal yang dapat dilakukan lagi,” ujar Christoph Mueller, CEO Malaysia Airlines.
One comment
Pingback: Keamanan Bandara, Prioritas Utama Angkasa Pura – Vakansi.Co