Perkembangan teknologi dan internet tak hanya mempermudah segala aspek kehidupan, namun juga memberikan banyak peluang baru. Di era internet semakin bertumbuh, bahkan media sosial di Indonesia sudah memiliki sekitar pengguna aktif sekitar 170 juta jiwa.
Media sosial sangat potensial menjadi tempat untuk membangun brand awareness atau mengenalkan produk dan brand kepada audiens. Bahkan media sosia kini juga dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan pelanggan, menyasar target audiens baru yang lebih spesifik dan bisa menjadi sarana menganalisa market.
“Kalau zaman dulu kita ingin orang lain tahu kita punya produk kita harus punya toko di tempat yang strategis. Misal di mal, kita punya toko tapi orang yang di luar kota belum tentu tahu toko kita. Di era digital kita tinggal punya profil toko di media sosial atau di marketplace, toko kita bisa diakses oleh siapa pun dan dari mana pun,” ujar Cyntia Jasmine, Founder GIFU saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, Jumat (13/8/2021).
Dia mengatakan, media sosial kini berfungsi sebagai sarana untuk menjangkau pelanggan, sebab brand adalah identitas maka membuat personal branding sangatlah penting. Bahkan tidak hanya berupa jasa maupun barang yang ingin dijual, saat ini banyak HRD atau perekrut yang melakukan social media checking. Sehingga setiap orang perlu berhati-hati dan membangun profil yang baik di dunia maya dengan personal branding.
Dalam membangun identitas brand Anda bisa memulainya dengan membuat profil di media sosial, membuat portofolio, behind the scene, dan menyisipkan testimoni pelanggan. Semua itu dilanjutkan dengan proses membangun keterikatan pelanggan dan calon customer, oleh karenanya buatlah konten atau unggahan di Insta Story maupun timeline yang bisa menjawab masalah audience.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Syarief Hidayatulloh, Digital Strategic Hello Monday Morning, Irma Nawangwulan, Dosen IULI, dan Rino, Kaprodi Teknik Informatika Universitas Buddhi Dharma.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.