Penjualan online di Indonesia meroket saat pandemi, bahkan BI memproyeksikan transaksi e-commerce tahun ini tembus Rp 337 T. Dibandingkan dari tahun 2020 Rp 253 Triliun tumbuh 33,2 persen.
Peluang di dunia digital untuk menambah penghasilan, baik kita memiliki produk ataupun tidak yakni hanya menjual jasa. Jika ada produk manfaatkan toko online menjadi drop shipper, reseller distributor dan brand owner. Sementara itu jasa ada sebagai fotografer, designer website, desainer grafis penulis, penerjemah, coach diet, guru bahasa instruktur olahraga dan lainnya yang semua dapat dilakukan secara online.
Berjualan online dapat memanfaatkan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada. Idul Futra, Digital Marketing Specialist menyarankan kepada pengusaha baru sebaiknya untuk fokus pada satu marketplace, kalau sudah besar mulai meningkat baru boleh banyak. Di awal membuka usaha agar fokus untukditangani.
“Kalau satu itu pasti lebih serius karena harus menguasai satu marketplace iklannya gimana, cara nya seperti apa, penawaran dari mereka apa saja,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021).
Sementara itu, marketplace untuk jasa antara lain, Sribulancer, Fiverr, Upwork, Freelancer Peopleperhour dan lainnya. Silahkan maksimalkan marketplace namun jangan lupa untuk memanfaatkan media sosial juga untuk membranding produk atau jasa Anda.
Idul meyakini branding di media sosial sangat penting bagi usaha seseorang. Dia mengambil contoh di Instagram yang dirasa paling tepat untuk mem-branding produk atau jasa. Banyak yang harus diperhatikan di Instagram, ibarat etalase, Instagram harus dikemas menarik agar konsumen betah melihat-lihat hingga membeli atau menggunakan jasa kita.
Pertama Keyword, letaknya ada di bawah foto, isi dengan nama brand Anda, nama pena atau nama populer. Di bawahnya itu disebut Bio agak panjang yang bisa diisi dengan siapa Anda, apa yang ditawarkan, keunggulan, tulislah secara singkat padat dan jelas.
“Bawahnya lagi itu call to action, media meningkatkan kepercayaan calon customer. Bentuknya link yang dapat diisi website atau kontak namun berupa link. Kontak WhatsApp juga bisa berupa link, sehingga konsumen hanya perlu klik link sudah masuk dalam chatting WhatsaApp kita,” jelas pemilik dessert Madame Lim.
Fitur Highlight di Instagram tempat untuk menyimpan Instagram Story merupakan social proof, berisi proses produksi atau pengerjaan, repost review dari customer, endorsement, lokasi toko, cara pemesanan, FAQ frequently Asked Question, Repost berita terkait produk dan informasi lain yang Anda ingin bagikan agar diketahui oleh konsumen.
Tentunya konten di feed Instagram yang shareable atau yang bermanfaat sehingga pengunjung Instagram senang dan ingin membagikan. Jangan lupa selalu tampilkan logo brand atau nama Anda sehingga saat dibagikan orang lain. Akan banyak yang tahu konten tersebut berasal dari Anda. Konten yang bermanfaat itu dengan, memberika tips tips dengan grafis menarik. Edukasi, hiburan, hard selling, promosi atau give away, informasi fakta dan lainnya.
Contoh konten misalnya, ‘Cek Kondisi Kesehatan melalui Warna Lidah’ grafis warna lidah dengan artinya dan tulisannya juga tidak perlu panjang yang singkat, jelas, padat dengan bahasa yang dimengerti. Template grafis atau cover highlight dapat ditemukan di canva.com sehingga dengan mudah dapat dibuat sendiri tanpa bantuan ahli jasa profesional jika masih dalam tahap membuka usaha.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021) juga menghadirkan pembicara Ronal Tuhatu (Psikolog), Aditianata (Universitas Esa Unggul), Muh Nurfajar Muharrom (RTIK Indonesia), dan Winda Ribka sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.