hitcounter
Thursday , December 12 2024
wildan/vakansi.co

Lulusan Perguruan Tinggi Pariwisata Kemenpar Terserap Pasar

Guna meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata dalam skala global, Kementerian Pariwisata menganjurkan instansi pendidikan agar kurikulum pelajaran pariwisata mengacu pada standar ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau kompetensi selevel ASEAN.

Ungkap Menteri pariwisata, Arief Yahya, penutupan Rapat Koordinasi Sekolah Menengah Kejuruan (Rakor SMK) Pariwisata ke-3 di Royal Kuningan Hotel Jakarta pada 19-21 Juli 2017. Rakor yang mengangkat tema “Peran SMK Pariwisata dalam Pengembangan Digital Tourism”

Rakor yang diikuti 328 peserta terdiri para Kepala Sekolah SMK seluruh Indonesia dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan kepariwisataan berlangsung secara dinamis dan interaktif, dan lebih mengkoordinasikan peran akademisi sebagai bagian unsur pentahelix pariwisata (Akademisi, Pelaku bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media) dalam mengimplementasikan tiga program utama Kemenpar (go digital, akses air connectivity, dan homestay desa wisata) utamanya go digital dalam ranah SMK Pariwisata.

Hal tersebut juga menerapkan satu dari tiga program utama yang sedang dijalankan oleh Kementerian Pariwisata yaitu Go Digital, dimana wisatawan mulai beralih ke platform digital karena lebih mobile, lebih personal, dan lebih interaktif.

Arief menjelaskan, prinsip dari go digital adalah more digital more personal, more digital more professional, more global. Teknologi digital ini menjadi bagian dari winning for the future customers semua lini di Kemenpar mulai dari pemasaran, pengembangan destinasi dan industri, hingga kelembagaan dan SDM pariwisata, semua berbasis pada digital.

“Kita harus sadar, digital itu akan semakin akrab dengan kehidupan masyarakat, dan ke depan akan semakin kuat. Maka kita tidak mungkin, marketing tanpa menggunakan digital karena pemasaran digital itu lebih murah, mudah, dan world wide” kata Arief.

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Ahman Sya, menambahkan Wisatawan dunia kini mulai beralih ke platform digital, selain itu pembagian informasi melalui platform digital 70 persen adalah di media digital dan promosi melalui media digital empat kali lebih efektif dibanding media konvensional.

“Rakornas ini merupakan kelanjutan dari Rakornas yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2016, yang menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan daya saing SDM Pariwisata Indonesia melalui penguatan tiga faktor. Yaitu penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris, penguasaan teknologi informasi dan manajemen.

Lanjut Ahman, rakor ini juga sebagai evaluasi terhadap hasil rakor sebelumnya. Sejauh mana pendirian lembaga sertifikasi profesi tingkat 1 di tiap SMK Pariwisata, mana (sekolah,red) yang sudah mana yang belum.

About Pasha

Check Also

Wamenekraf Apresiasi Markplus Conference Turut Bantu Perkuat Sektor Ekonomi Kreatif

Jakarta, Vakansi – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/WakaBekraf) Irene Umar menghadiri …

Leave a Reply