Literasi digital sebagai bekal untuk berada di ruang digital. Sebenarnya apa saja yang harus dipelajari? Sulitkah?
Modal utama ialah sikap kritis dimana saat mendapatkan informasi tidak langsung ditelan mentah-mentah. Sebab, di dunia digital penuh dengan informasi yang sangat banyak pinter memilih dan kritis.
“Kita harus sering melakukan pengecekan validitas dan sebagainya sehingga menjadi benteng awal dari terpaparnya hoaks,” ujar Ahmad Taufiq seorang desainer grafis yang juga Relawan TIK saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi Digital Nasional 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Selasa (6/7/2021).
Teknologi semakin maju harus membuat penggunanya visioner. Warga digital Indonesia harus mau berpikir jauh ke depan, jangan jalan di tempat karena saat ini semua orang berlari di ruang digital, belajar berbagai hal.
Kunci literasi digital itu mudah yakni mau belajar sendiri. Taufiq menyebut banyak yang belajar sendiri atau otodidak berbagai kemampuan digital. Semua pasti bisa asal ada kemauan. Tidak perlu merasa minder, agar kedepannya tidak perlu lagi melabeli diri “Saya Gaptek”.
Dengan mengetahui literasi digital, itu sama artinya dengan melindungi diri dan sekitar. Seseorang yang sudah paham literasi digital akan lebih peduli sehingga ketika ada keluarga yang terpapar hoaks kita dapat memberi edukasi kepada mereka. “Kita mulai mengajarkan literasi digital kepada keluarga dan kerabat terdekat dimulai dari hal kecil yakni memilih informasi. Setelahnya kita dapat melindungi mereka dari kejahatan digital. Semua kuncinya satu yakni paham literasi digital,” ungkapnya.
Sebab di masa depan aktivitas digital akan menjadi keseharian kita bersama. Mulai dari sekolah, belanja hingga mencari rezeki. Maka masyarakat Indonesia harus mau belajar, harus mau beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Tidak ada yang salah, tidak ada yang sulit semua dapat dipelajari dan semua dapat dilindungi untuk mencegah kejahatan digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan KemenKomInfo bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (6/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Ferianto dan Muh. Nurfajar Muharrom (Relawan TIK Indonesia), Ahmad Zakiy (Kordinator Program Sejiwa) dan Amanda Karina Putri sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.