Ada yang berbeda dengan perayaan Hari Anak Nasional tahun ini. Dengan tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ mengibaratkan bahwa anak perlu dilindungi selama pandemi ini agar bisa menjadi penerus bangsa.
“Mari jadikan peringatan Hari Anak Nasional 2021 sebagai kesempatan untuk memantik kembali semangat kita untuk serentak bergerak mewujudkan Merdeka Belajar,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Senada dengan Mendikbud Ristek, Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli. Di momen ini, Jokowi berpesan agar seluruh anak di Indonesia tetap semangat belajar dari rumah di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Anak-anakku semua adalah masa depan Indonesia. Tetaplah semangat belajar dan bermain di rumah untuk sementara waktu, dan teruslah bergembira,” ujar Jokowi.
Jokowi memahami bahwa dalam setahun ini, anak-anak pasti sudah rindu berkegiatan di luar rumah, namun terhalang keadaan pandemi Covid-19.
“Keadaan ini bukanlah keinginan kita. Semua itu kita lakukan untuk keselamatan kita semua, keselamatan adik dan kakak, ibu dan ayah, ibu dan bapak guru, dan semua yang berada di lingkungan kita agar tidak tertular Covid-19,” ujar Jokowi.
Dihimpun dari Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI mengatakan di tengah lonjakan kasus baru harian COVID-19, terjadi pula peningkatan tajam penularan dan bahkan kematian pada anak-anak.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan mengatakan data nasional menunjukkan konfirmasi COVID-19 pada anak berusia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen.
“Artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi COVID-19 adalah anak-anak. Data IDAI juga menunjukkan case mortality (tingkat kematian.red) mencapai 3 persen – 5 persen, jadi kita memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia,” ujar Aman Pulungan.
Untuk melindunginya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Di antaranya;
Pertama, membatasi anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah dan hindari kerumunan di ruang publik.
Jika terpaksa membawa anak keluar rumah, anak 2-18 tahun wajib menggunakan masker dan menerapkan jarak fisik dengan orang lain.
Kedua, berikan pengertian kepada anak untuk tidak terlalu sering memegang mulut, mata, dan hidung. Jika baru pulang dari luar rumah, segera mandi dan bersihkan barang-barang.
Ketiga, jauhkan anggota keluarga yang sakit dari anak, bila perlu lakukan isolasi pada anak untuk menjauhkan diri dari kerabat yang sedang sakit tersebut dan menghindari risiko paparan penyakit.
Keempat, ketika anak terpapar penyakit lain, orangtua harus memikirkan opsi lain selain ke rumah sakit. Kehadiran telemedicine bisa menjadi solusi bagi masyarakat atau orangtua yang ingin berkonsultasi dengan dokter dan memberikan penanganan pertama bagi anak.
Di samping itu, orangtua juga harus memahami bahwa dengan membatasi ruang anak untuk beraktivitas fisik dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak.
Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan ucapan untuk Hari Anak Nasional 2021. Ia mengatakan bahwa anak adalah generasi penerus bangsa yang akan menjadi calon pemimpin di masa depan.
Menurutnya, masa anak-anak adalah masa bermain serta belajar untuk bekal masa depan. Anak Indonesia adalah generasi penerus bangsa. Masa anak-anak adalah masa bermain dan belajar dengan gembira,” ujarnya,
Politikus PDIP itu pun mengajak masyarakat mewujudkan harapan tersebut, yakni anak yang cerdas dan sehat. “Mari mewujudkan anak Indonesia yang cerdas dan sehat,” katanya.
Selain itu, lanjut Puan, hal tersebut juga menjadi tugas negara, pemerintah, dan semua pihak untuk mendidik serta mendampingi anak-anak.
“Dan mempersiapkan serta melindungi anak-anak kita menjadi manusia-manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Apalagi saat ini pendidikan menjadi tantangan besar karena terdampak pandemi Covid-19. Anak Megawati Soekarnoputri itu pun mengungkit ganasnya virus corona.
“Pandemi Covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia termasuk di Indonesia membuktikan bahwa virus Corona bisa menyerang siapa saja, baik orang tua maupun anak-anak,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Puan Maharani mengimbau para orang tua untuk mengajak anak yang di atas 12 tahun mengikuti program vaksinasi.