Jakarta, Vakansi – Libur Lebaran Idul Fitri Tahun 2023 menjadi momen yang ditunggu oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Momentum ini juga menjadi titik balik bagi akselerasi pemulihan pariwisata setelah pandemi Covid-19. Tidak heran jika daerah wisata di seluruh Indonesia dipenuhi oleh para wisatawan. Hal tersebut tentunya berdampak pada peningkatan tingkat hunian hotel BUMN yang dioperasikan oleh PT Hotel Indonesia Group (HIG), anak perusahaan PT Hotel Indonesia Natour (HIN).Peningkatan okupansi hotel dialami pada mayoritas hotel jaringan HIG yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami bersyukur libur Lebaran tahun ini, memberikan dampak positif pada peningkatan okupansi di hotel jaringan HIG. Peningkatan okupansi ini didorong oleh kenaikan jumlah kunjungan wisatawan, beragam promo menarik, pelayanan prima serta fasilitas yang tersedia di masing-masing unit hotel sehingga mampu menarik wisatawan untuk menghabiskan momen libur Lebaran di hotel jaringan HIG,” ungkap Christine Hutabarat, Direktur Utama HIN.
Di wilayah Bali, kunjungan wisatawan domestik ke Bali selama libur Lebaran Idul Fitri 2023 naik sekitar 40% dibandingkan dengan kunjungan pada hari normal.
Rizal Kasim, Direktur Utama HIG menambahkan pada libur Lebaran 2023, hotel region Bali menjadi highest performance untuk okupansi dibandingkan hotel jaringan HIG di region lainnya dengan rata-rata okupansi mencapai 90%. Posisi tertinggi kedua pada region Jawa dengan rata-rata okupansi sebesar 70%. Region Nusa Tenggara juga mengalami peningkatan okupansi, dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo sebesar 75%.”
“Tingkat okupansi hotel di region Sumatera pun mengalami peningkatan dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Khas Parapat sebesar 95%. Hal serupa juga terjadi di Hotel region Kalimantan dan region Sulawesi dimana terjadi peningkatan tingkat hunian yang signifikan” Tambah Rizal.
Christine menjelaskan, HIN sebagai member InJourney group berharap momentum peningkatan okupansi hotel ini terus terjaga sepanjang tahun, tidak hanya pada momentum tertentu.
“Dengan semakin maraknya kegiatan kepariwisataan yang akan berlangsung diseluruh wilayah Indonesia, diharapkan dapat menjadi stimulasi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung sehingga memberikan multiplier effect pada peningkatan okupansi hotel dan perekonomian di Indonesia,” ujar Christine.