Digitalisasi telah memberikan banyak kemudahan dan menciptakan efisiensi bagi individu maupun pelaku UMKM untuk terus melebarkan jangkauannya. Berbagai program akselerasi transformasi digital pun memudahkan masyarakat untuk meningkatkan produktifitas.
Sayangnya, meski 60 persen lebih penduduk Indonesia telah terkoneksi dengan internet dan bisa disebut melek digital, belum semua mampu berperilaku positif dengan budaya kreatif dalam menggunakan ruang digital. Berdasarkan survei mengenai Digital Civility Index (DCI) yang dipublikasikan Microsoft pada Februari 2021 lalu, netizen Indonesia mendapat predikat sebagai yang paling tidak sopan se-ASEAN.
“Padahal, ada banyak cara untuk menciptakan budaya kreatif dan produktif di ruang digital, dibandingkan dengan menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan menyinggung isu SARA. Misalnya dengan mendukung dan mengapresiasi ide kreatif supaya semakin out of the box dalam berkreasi,” kata Loka Hendra, Head of Food & Beverage Cinepolis Indonesia saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Kamis (7/10/2021).
Digitalisasi bahkan bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan kreatifitas generasi muda dalam memperkenalkan budaya Indonesia. Seperti juga dengan berpartisipasi dalam aktifitas atau kompetisi yang diselenggarakan untuk mendorong budaya kreatif dan inovatif. Semua itu bisa dimulai serta ditanamkan dalam pemikiran dan narasi positif dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga.
Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Atib Taufik, Ketua MGMP Kota Depok, Waristo, Wakabid Kesiswaan SMK Assalamah Depok, dan Tanzela Azizi, Instruktur Edukasi4ID.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.