Situasi pandemi Covid-19 membawa perubahan kehidupan di masyarakat. Seperti interaksi antar manusia dalam berkomunikasi, bekerja, berkehidupan, berkarya, dan belajar yang dulu sifatnya langsung atau konvensional, kini perlu didukung teknologi. Kedepannya, berbagai acara juga akan banyak diselenggarakan dalam format hybrid yaitu penggabungan antara konsep event online dan offline.
“Kini manusia perlu didukung dengan media teknologi, sehingga hubungan manusia satu dengan manusia lainnya, maupun bersosialisasi, bekerja, berubah menjadi online dan menuju format hybrid,” kata Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, pada Kamis (28/10/2021).
Lebih jauh dia mengatakan, industri kreatif seperti musik menjadi bidang kreatif yang sebagian besar pendapatannya datang dari menggelar kegiatan konser atau acara pertunjukan secara live. Acara konser dengan menjual interaksi langsung antara musisi bersama penonton dan interaksi antar penonton ini sejak pandemi sebagian besar menjadi terhenti.
Namun industri pertunjukan menurutnya bisa selamat di masa pandemi ini karena transformasi digital. Sejak pandemi Covid-19, kehidupan manusia mengalami revolusi di segala aspek sehingga adaptasi dari masyarakat untuk bertahan sangat diperlukan. Beberapa bidang pekerjaan yang sebelumnya tidak ada bermunculan, sehingga membutuhkan belajar digital skills.
Bidang pekerjaan terkait kemampuan digital seperti editing video, desain graphic, content writer, dan masih banyak lagi diperlukan oleh banyak perusahaan rintisan yang sedang berkembangnya. Masyarakat pun harus beradaptasi dengan beralih profesi maupun belajar hal baru terkait kemampuan digital yang harus dimiliki untuk dapat bertahan.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Pipit Djatma, Fundraiser Consultant & Psychosocial Activist IBU Foundation, Aisyah Ulfa, Guru TK Bina Harapan III Cinere, Taufik Hidayat, Dosen Fakultas Teknik Universitas Syekh Yusuf, dan Bianca Utaya, Creative Director of Murni Sarana Cargotama.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.